“Kami bersyukur kepada Tuhan. Bangga sekali rasanya, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih untuk Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang juga mendukung kami, Pak Gita Wirjawan, segenap keluarga besar PP PBSI, orangtua, keluarga dan semua supporter Indonesia,” ungkap Debby.
Gelar juara ganda campuran pun kembali menjadi milik Indonesia setelah sempat terlepas ke tangan Tiongkok. Tahun lalu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang merupakan pencetak hattrick, gagal mempertahankan gelar usai dikalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei di final.
“Gelar ini juga kami persembahkan untuk keluarga di ganda campuran, Kak Richard, Kak Nova dan Koh Enroe, pelatih-pelatih kami,” lanjutnya.
Praveen/Debby tak butuh waktu lama untuk memastikan gelar juara. Pasangan yang baru saja menjuarai India Open Grand Prix Gold itu menang dua game langsung dari pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 21-12 dan 21-17 dalam waktu 43 menit.
“Dari awal kami bilang ke diri kami sendiri untuk menikmati permainan. Jangan anggap main di final, main seperti babak-babak kemarin dan mengeluarkan semua kemampuan,” sahut Praveen.
Dalam perjalanan menuju podium juara, Praveen/Debby kerap membuat kejutan dengan menumbangkan para unggulan teratas. Mereka menaklukkan unggulan ketiga, Liu Cheng/Bao Yixin di perempat final dan memulangkan unggulan pertama sekaligus juara All England tahun lalu, Zhang/Zhao di semifinal.
Raihan prestasi membanggakan Praveen/Debby ini diapresiasi langsung oleh Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI. Gita memberikan ucapan selamat kepada Praveen/Debby sekaligus ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat serta pemerintah kepada tim bulutangkis Indonesia yang berlaga di All England 2016.