Tontowi-Liliyana kini melangkah ke babak kedua All England 2016 usai melumpuhkan duet Taiwan asal kualifikasi Yang Lee-Hsieh Pei Chen dalam dua set langsung 21-15, 21-16 di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Rabu (9/3). Keduanya bakal ditantang kompatriot, Edi Subaktiar dan Gloria Emanuelle Widjaja di babak kedua. Sebelumnya, Edi-Gloria taklukkan Liao Min Chun-Chen Hsiao Huan 14-21, 21-17, 21-15.
Mantan pebulutangkis nasional Indonesia, Susi Susanti mengatakan, All England adalah turnamen bergengsi di mana semua pemain berlomba-lomba untuk bisa tampil sebagai juara. Walaupun menghadapi teman sendiri, Edi-Goria, kedua pasangan diprediksi akan sama-sama berjuang untuk bisa mencuri kemenangan.
Apalagi, lanjut Susi, All England jadi salah satu turnamen untuk menempatkan Tontowi-Butet sebagai peringkat satu dunia di kategori ganda campuran jelang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 5-21 Agustus mendatang. Saat ini, keduanya bertengger di peringkat kedua dunia dengan selisih 19.223 poin dari Zhang Nan-Zhao Yunlei asal Tiongkok.
Tapi, keberadaan Edi-Gloria pun tak bisa dipandang sebelah mata. Keduanya dianggap Susi sebagai pemain muda yang punya potensi. Sedangkan kelebihan Tontowi-Liliyana adalah pengalaman yang selama ini mereka dapatkan, tak terkecuali gelar hattrick All England yang diraihnya di 2012, 2013 dan 2014.
"Lewat gelar (hattrick) itu pastinya jadi beban buat Tontowi-Liliyana. Tapi, melihat pertandingan sebelumnya mereka tampil tanpa beban apalagi prestasi mereka tahun ini belum bagus. Ini bakal jadi ajang pembuktian buat keduanya," kata Susi ketika dihubungi Koran Jakarta, Rabu (9/3).
Melihat hasil selama ini, Susi berpesan agar khususnya Tontowi bisa tampil lebih fokus dan konsisten dalam menjalani setiap pertandingannya. "Tontowi jangan mudah terpancing dan terpengaruh oleh situasi apapun di lapangan. Kalau konsisten, mereka bisa kembali meraih gelar yang hilang tahun lalu. Peluang keduanya masih terbuka lebar," ungkapnya.