"Pertama-tama, bersyukur Alhamdulillah hari ini diberikan kelancaran dan kemenangan. Pasangan Korea bermain sangat bagus dan luar biasa, mereka tidak gampang menyerah dan tidak gampang mati sendiri," kata Fajar, melalui keterangan pers Humas PP PBSI pada Rabu (15/3) malam WIB.
"Di gim pertama kami tertinggal terus dari awal tapi akhirnya bisa unggul di poin-poin akhir. Hanya saja kami bermain sedikit terburu-buru jadi kembali berbalik skornya," tambah pemain spesialis ganda asal klub PB Jaya Raya ini.
Permainan yang disuguhkan Fajar/Rian pada gim kedua justru bertolak belakang dengan gim pembuka. Kedua pemain merasa bermain lebih taktis. Namun, Kang/Seo sempat mengubah pola permainan dengan mengutamakan permainan di depan net. Seo pun, menurut Fajar, mengubah taktik servis yang berkali-kali menyulitkan ganda putra andalan "Merah Putih" ini. "Saat tertinggal kami hanya coba bermain lebih enjoy, nothing to lose, dan pantang menyerah," ujarnya.
"Kami tidak memikirkan apa-apa, fokus saja pada pertandingan. Kalaupun nanti hasilnya kalah, setidaknya kami sudah berjuang maksimal dan 'mati-matian'," Fajar, menambahkan.
Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Rian, seraya berpendapat keduanya perlu lebih sabar dalam meladeni perlwanan sengit Kang/Seo, pada pertandingan di babak awal turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut. "Pola permainan sudah benar hanya lebih sabar, lebih safe, dan lebih percaya diri saja mainnya," kata atlet asal Bandung tersebut.
"Hari ini sudah adaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock, jadi besok harusnya tidak ada kendala lagi. Tinggal menyiapkan pola permainan depannya agar lebih enak untuk menyerang," demikian Rian.