"Magis dan atmosfer All England memang berbeda, tadi saat coba lapangan langsung terasa. Apalagi dengan warna karpet abu-abu, pertama kali ini agak aneh, mungkin karena belum terbiasa," kata Fajar.
"Tidak ada beban yang terlalu tinggi (menjadi juara bertahan), kami mau fokus untuk all out di setiap pertandingan nanti," Fajar, menambahkan.
Tim Indonesia menggelar latihan di Utilita Arena, Senin (11/3) pagi waktu setempat, menjelang bergulirnya turnamen level BWF World Tour Super 1000 itu. Latihan selama kurang lebih 90 menit dimanfaatkan Fajar dan kawan-kawan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan. Selain fisik dan teknis, faktor mental menjadi fokus tim demi peningkatan prestasi.
All England 2024 menjadi edisi ke-125 turnamen bulu tangkis paling tua ini. Pelaksanaannya bertepatan dengan pekan pertama bulan Ramadan. "Sudah menjadi risiko kami sebagai atlet, saat Ramadhan jauh dari rumah dan keluarga. Meskipun sedih tapi harus dijalani apalagi tugas ini demi mengharumkan nama Indonesia," demikian Fajar.