The Minions yang memegang gelar juara All England 2017 dan 2018, punya ambisi besar untuk kembali memenangkan turnamen yang berhadiah satu juta Dollar AS ini. Bukan cuma itu, Kevin/Marcus juga berharap bisa menyamai rekor Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang mencetak Hattrick di All England pada 2012, 2013 dan 2014 lalu. Sejauh ini, Tontowi/Liliyana tercatat masih menjadi orang Indonesia pertama di sektor ganda campuran yang mampu membukukan tiga gelar juara All England secara beruntun.
Artinya, kali ini Kevin/Marcus lah yang punya kesempatan besar untuk menyamai prestasi tersebut. Sebab, Sepeninggal Liliyana yang telah memutuskan gantung raket pada Januari 2019 lalu, kini Tontowi harus berpasangan dengan pemain muda, Winny Oktavina Kandow.
Meski begitu, di babak pertama All England 2019 BWF World Tour Super 1000, The Minions harus lebih dulu berhadapan dengan pasangan juara dunia 2017 asal Tiongkok, Zhang Nan/Liu Cheng. Di atas kertas, Kevin/Marcus bisa memenangi laga tersebut. Namun, jika tidak waspada, bukan tak mungkin The Minions akan terpeleset.
“Yang terpenting, Kevin/Marcus harus bisa mengontrol emosi karena pasti kemauan hattrick juara All England sangat besar. Jangan terlalu percaya diri. Merebut dan mempertahankan gelar sangat berbeda. Kalau merebut kan tanpa beban, tapi kalau mempertahankan itu tidak boleh salah,” kata Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, seperti dikutip dari Bola.com.
Sementara itu, Indonesia mengirimkan lima wakil ganda putra ke All England 2019 BWF World Tour Super 1000. Selain Kevin/Marcus, ada juga pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, Berry Angriawan/Hardianto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.