“Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Siapa sih yang nggak mau juara All England. Semua pemain badminton kalau ditanya pasti maunya juara All England, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” ungkap Melati Daeva Oktavianti seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Dalam total enam pertemuan, Praveen/Melati berhasil mengantongi empat kemenangan beruntun atas ganda campuran peringkat tiga dunia itu. Hasil manis ini juga sekaligus menjadi gelar perdana Praveen/Melati di 2020.
Berhasil lebih dulu mengamankan kemenangan di game pertama, Praveen/Melati harus kehilangan game kedua meski sempat unggul di awal permainan. Belajar dari kekalahan itu, Praveen/Melati kemudian bangkit dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di game penentu. Mereka langsung mencuri awalan dengan baik lewat tekanan demi tekanan, hingga akhirnya sukses menang meyakinkan dengan skor 21-8 dan membawa pulang gelar juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000.
“Kalau dibilang menang mudah juga enggak. Mereka pasangan yang kuat. Terus di game kedua kita ada kesalahan strategi, kita terlalu banyak meladeni pukulan mereka. Game ketiga kita banyak langsung menyerang,” jelas Praveen Jordan.
“Kita lebih banyak membawa mereka ke permainan kita. Bisa dilihat mereka seperti tidak berkutik. Setiap ketemu mereka pasti ramai. Poinnya pasti ramai,” lanjutnya menambahkan.