Padahal Gregoria punya peluang yang cukup besar untuk mengamankan kemenangan di game pertama saat dirinya lebih dulu menginjak match poin 20-18. Sayangnya, keunggulan tersebut belum berhasil dimanfaatkan Gregoria dengan sangat baik. Walhasil, Tzu Ying pun mampu mendulang empat poin berturut-turut yang kemudian memenangkan game pertama.
“Tadi game pertama sempat ketinggalan juga 10-14 terus akhirnya unggul 20-18. Yang terjadi setelah unggul itu kaya keulang lagi pertandingan-pertandingan sebelumnya, kerasanya tegang dan kaya nafsu sendiri. Pas ada bola enak, pengennya langsung matiin. Padahal kan kalau pemain bagus nggak bisa kaya gitu,” ungkap Gregoria Mariska Tunjung seperti dikutip Badmintonindonesia.org.
Memasuki game kedua, permainan tunggal putri jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung ini belum kunjung membaik. Setelah unggul 3-1 di awal permainan, Gregoria terus tertinggal 6-12 dan 11-16 hingga akhirnya kalah dengan skor 16-21.
“Di game kedua saya merasa lebih nggak bisa menemukan permainan. Dia kaya jauh banget di atas. Tangannya dia kan bagus, pukulannya juga bagus, sementara saya pukulannya cuma satu arah. Jadi begitu dia merubah pukulan, sayanya terlambat,” jelasnya.
“Kedepannya saya harus lebih fokus dan lebih tenang. Kalau lebih tenang mungkin mainnya bisa lebih lepas,” sambungnya menambahkan.
Dengan hasil ini, maka sektor tunggal putri Indonesia belum berhasil mengirimkan wakilnya ke babak perempat final All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Selain tunggal putri, wakil tunggal putra Indonesia juga habis di babak 16 besar.