"Absennya pasangan-pasangan top membuat saya maunya bisa masuk ke semifinal dulu di turnamen ini. Untuk bisa memperbaiki peringkat dan semoga bisa kembali ke Top 8," ungkap Hendra, Rabu (12/10).
Ganda putra yang kini menghuni peringkat 10 dunia itu baru saja melalui ujian pertama pada turnamen tersebut, dengan mengalahkan pasangan asal Denmark yaitu Andreas Sondergaard/Jesper Toft. "The Daddies" memetik kemenangan singkat atas pasangan peringkat ke-57 dunia itu yaitu dengan durasi 29 menit, dan skor akhir 21-15, 21-19.
Menghadapi lawan yang lebih muda, "The Daddies" lebih banyak bertumpu pada faktor strategi dan pengalaman bertanding. Mereka menyadari bahwa faktor tenaga bukan lagi pilihan terbaik untuk merebut kemenangan. "Di pertandingan pertama tadi kami coba untuk menerapkan untuk tidak banyak mengangka bola. Pasangan Denmark memiliki smes yang keras. Itu yang kami coba antisipasi dan waspadai," tutur Hendra, sebagaimana dilaporkan Antara.
Pada pertandingan tersebut Hendra/Ahsan juga masih sedikit terkendala dengan kondisi teknis, terutama pada shuttlecock yang dinilai cukup kencang.
Padahal, mereka tidak sempat berlatih menggunakan kok serupa saat di Jakarta, sehingga mereka harus beradaptasi dengan situasi pertandingan hari ini. "Hari ini masih adaptasi dengan lapangan terutama dengan kondisi shuttlecock-nya. Kami tidak sempat coba shuttlecock pertandingan di latihan saat di Jakarta. Baru kemarin saat latihan di sini baru coba dan shuttlecock-nya lumayan kencang. Kalau untuk lapangan tidak ada kendala," demikian Hendra.