Meski tak diunggulkan, serta dalam kondisi yang belum prima, namun Ginting berhasil mempertontonkan perjuangan sejati patriot Indonesia. Dalam pertandingan yang berdurasi 59 menit itu, Ginting berhasil membalas kekalahannya pada partai semifinal beregu Asian Games beberapa hari lalu.
"Puji Tuhan saya bisa melewati pertandingan hari ini tanpa ada sakit atau kendala apapun. Game kedua ketinggalan cukup jauh. Tadi pelatih saya bilang nggak apa-apa, masih ada modal di game pertama. Tapi jangan buang kesempatan di game kedua. Tetep coba strategi yang mau dijalani," ujar Anthony.
Anthony mengunci perolehan skor Momota di angka 18. Penampilan Anthony memang patut diacungi jempol, pertahanan Momota yang terkenal rapat dan sulit ditembus akhirnya berhasil dibobol Anthony dengan keuletan dan kesabarannya.
"Strategi dari sebelum masuk lapangan, kalau bisa bagaimana caranya ambil game pertama dulu. Di game kedua menang angin, jadi mainnya beda sama game pertama. Banyak pengembalian saya yang out, jadi agak ragu. Waktu ketinggalan, kata koh Hendry coba lagi strateginya, inisiatif pegang permainan depan, belakangnya bebas saja," ungkapnya.
Ginting tidak menyangka bisa menang dua game langsung dari Momota. Setiap pertandingan mereka memang selalu berakhir dengan durasi yang panjang. "Saya tidak menyangka bisa menang dua game langsung. Rasanya plong, saya kalah di beregu. Tapi ada peribahasa, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Tadi walaupun sudah ketinggalan jauh, tidak ada pikiran menyerah dan mainkan game ketiga, tapi tetap coba jalankan strategi," tuturnya.
Sementara itu, kehadiran kedua orangtuanya di Istora ternyata menjadi suntikan semangat tersendiri bagi Anthony. Ia pun mempersembahkan kemenangannya malam ini untuk kedua orangtuanya. "Tentunya senang, orangtua saya sudah datang jauh-jauh dari Bandung. Cari tiketnya juga penuh perjuangan, jadi ini kado buat mereka," tandasnya.