Presiden Jokowi yang saat itu tengah menyaksikan pertandingan, langsung menyempatkan diri menjenguk Ginting di ruang perawatan selepas pertandingan. "Sudah, kamu sudah berjuang dengan baik, tenang saja. Insya Allah kamu akan sembuh. Masyarakat Indonesia bangga dengan perjuanganmu. Kamu telah memberikan yang terbaik,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi cukup khawatir atas cidera yang dialami Ginting. Bahkan ia sempat menanyakan beberapa hal secara detail. “Dijaga kondisinya, jangan dipaksakan, kalau belum sehat, jangan dipaksakan untuk bermain dulu,” pesan Presiden untuk Ginting.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan jika kondisi Ginting saat ini sudah cukup membaik. Ginting masih harus berjuang dalam perebutan medali emas Asian Games 2018 di nomor individu. Pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu hanya punya waktu satu hari untuk recovery.
“Kalau dibilang parah ya memang parah, karena kramnya sudah cukup kronis ditambah dehidrasi. Tarikan kramnya cukup kuat, dari ujung jari sampai paha, dan yang paling keras adalah di betis. Akan kita recovery kita normalkan, butuh waktu yang cukup,” jelas Achmad Budiharto.
Lebih lanjut Sekjen PP PBSI itu menjelaskan, tidak ada cidera otot serius yang dialami Ginting. “Anthony agak memaksakan. Dia sudah merasakan kram di pertengahan game, tapi dia merasa harus bertanggungjawab menyelesaikan pertandingan, dia mati-matian, sampai memang sudah pada waktunya dia tidak bisa menggerakkan kakinya,” paparnya.
Perjuangan yang diperlihatkan Anthony Sinisuka Ginting begitu mengharukan. Ia tetap berjuang hingga titik darah penghabisan dan sejenak melupakan rasa sakit yang dialaminya, meski pada akhirnya harus menyerah dan memberikan kemenangan untuk wakil Tiongkok, Shi Yuqi. Salut atas perjuangan Ginting.