Jonatan sempat terlambat panas pada awal game pertama. Kondisi tersebut lantas dimanfaatkan Kenta dengan bermain agresif dan mengambil inisiatif serangan. Tapi keunggulan Kenta tak bertahan lama. Perlahan tapi pasti, Jonatan mampu bangkit dan menutup game pertama dengan kemenangan.
"Benar-benar nggak menduga, ini penampilan saya yang pertama di Asian Games perorangan. Supporter luar biasa, bukan cuma yang di sini, yang di rumah pasti luar biasa juga,” kata Jonatan
Jonatan yang harus menyudahi pertarungan kontra Kenta dengan durasi 1 jam 11 menit itu, tak henti-hentinya dibanjiri dukungan dari publik Istora yang membahana. Sayang, penampilannya harus menurun pada game kedua.
"Kenta bermain bagus, nothing to lose dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dia bisa menerapkan strateginya dengan tepat. Sebaliknya saya tampil under perform, dari game pertama dan kedua. Di game ketiga, banyak sekali bantuan dari Tuhan yang membuat saya bisa memenangkan pertandingan," tandasnya.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting gagal menyamai hasil manis yang didapat Jonatan. Anthony dipaksa menyerah oleh tunggal putra wakil Taiwan, Chou Tien Chen, lewat rubber game dengan skor 21-16, 21-23 dan 17-12.
Dengan hasil ini, Jonatan akan berhadapan dengan Chou di partai pamungkas nomor tunggal putra Asian Games 2018. Sementara Anthony harus puas dengan raihan medali perunggu.