Pada pertandingan semifinal kemarin, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 1-3. Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil Merah-Putih yang berhasil menyumbangkan poin lewat kemenangan atas pebulutangkis peringkat dua dunia, Akane Yamaguchi. Meski demikian, torehan perunggu ini cukup memenuhi target PBSI yang membidik satu medali di nomor beregu putri Asian Games 2018.
"Target kita setidaknya medali. Atlet kami sudah berjuang maksimal. Kami bahkan sempat unggul 1-0 lewat Gregoria, ini menjadi satu catatan tersendiri bahwa sebetulnya kalau kita mau, dan kita berusaha, kita bisa, tidak ada yang tidak mungkin," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Susy pun mengakui keunggulan pasukan Matahari Terbit diatas Gregoria Mariska cs, begitupun secara kemampuan individual. Meski demikian, Susy mengaku puas atas perjuangan yang telah diperlihatkan anak-anak beregu Putri yang berhasil menyumbang pundi-pundi medali untuk Kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018 ini.
"Di atas kertas mulai dari tunggal pertama, peluangnya sudah 45:55. Ini menjadi bahan pembelajaran bagi kami mengapa kami menang atau kalah. Secara susunan dan kekuatan, memang semua di atas kami. Tapi bukan berarti kami kalah. Sebenarnya masih ada kesempatan, baik dari ganda atau Fitri bisa tahan sedikit, paling tidak bisa lebih ramai lagi pertandingannya. Tapi ini hasilnya, saya cukup senang dengan progres atlet-atlet kita mulai dari semangat juang dan perlawanan mereka yang luar biasa," ungkapnya.
Sementara itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum berhasil menyumbang angka di partai kedua setelah dikalahkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dengan skor 13-21 dan 12-21. Pasangan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris juga menyerah di tangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dengan skor 13-21, 10-21. Semangat Srikandi Indonesia, perjuangan belum berakhir!