"Puji Tuhan, Tuhan banyak membantu saya hari ini. Tiap melawan pemain Tiongkok pasti tidak akan mudah dan cepat. Saya sudah siap main lebih lama, siap capek, karena pemain Tiongkok tipenya reli dan pasti mainnya alot. Bukan cuma satu dua pukulan, satu poin bisa tujuh sampai 15 pukulan," jelas Jonatan sebagaimana dikutip badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut Jonatan mengatakan, ia memetik pelajaran berharga ketika bersua Chen Long di final beregu putra beberapa hari lalu. Ia memiliki kepercayaan diri dan keyakinan untuk bisa bertahan dalam pertandingan yang berlangsung dengan durasi panjang.
"Ya, selain pengalaman pertandingan melawan Chen Long kemarin, saya juga sudah dipersiapkan jelang Asian Games ini untuk bermain dengan durasi panjang. Latihannya sudah diatas 85 menit, benar-benar siap main capek. Apalagi yang tegang harusnya justru dari pihak lawan," katanya.
Pada partai perempat final nanti, Jonatan Christie akan berjumpa dengan pebulutangkis Thailand, Khosit Phetpradab. Khosit berhasil melaju ke babak perempat final usai mengalahkan wakil Sri Lanka, Niluka Karunaratne dengan skor meyakinkan 21-12 dan 21-12.
Rekor pertemuan keduanya, sementara ini masih dipegang Jonatan dengan raihan tiga kali kemenangan dan satu kali kalah. Pada pertandingan besok (25/8), Jonatan yang menduduki peringkat 15 dunia tentunya lebih diunggulkan ketimbang Khosit yang berada di urutan 25 dunia. Meski begitu, Jonatan enggan memandang sebelah mata lawannya nanti.
"Nggak bisa dibilang ringan, unggulan itu cuma nomor. Semua pemain sama bagusnya, nggak bisa dibilang saya menang dari Shi, saya punya peluang lebih besar. Bagaimana caranya fokus, sekarang saya bisa fokus, kalau besok saya kehilangan kontrol? Atau besok lawan juga kehilangan kontrol? Jadi bagaimana kita mengatur pikiran di saat pertandingan," tandasnya.