"Puji Tuhan bisa bermain dengan baik, bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan dan melewati kendala-kendala di luar lapangan," ujar Anthony, seperti dilaporkan Antara.
Di gim kedua, aksi Anthony sempat terhambat setelah Jeon mampu mengejar ketertinggalan. Namun, setelah menata pertahanan dan bermain lebih sabar, Anthony akhirnya mampu lepas dari tekanan. "Khususnya di gim kedua, saya ingin bermain lebih lepas, ingin menggunakan banyak variasi tapi malah jadi bumerang. Maksudnya malah banyak mati sendiri. Tapi senangnya saya bisa melewati hal itu dengan baik dengan terus cari ritme dan pola permainan lagi saat tertinggal," paparnya.
Anthony, yang secara peringkat jauh lebih unggul dibanding lawannya, menunjukkan kualitas permainan yang lebih mumpuni. Tunggal putra peringkat dua dunia itu secara meyakinkan mampu merebut dominasi permainan dari lawannya yang bertengger pada peringkat ke-47 dunia tersebut. "Setelah tertinggal itu, saya lebih coba buat menyerang dengan lebih sabar. Tidak mau buru-buru mendapatkan poin," imbuhnya.
Menjadi pemain pembuka bagi skuad putra "Merah Putih", membuat Anthony merasa cukup tegang walaupun menghadapi pebulu tangkis yang berperingkat di bawahnya. "Ini pertandingan pertama dan pasti ada tegang jadi saya coba melepaskannya dengan banyak teriak dan selebrasi terutama di gim pertama. Itu cara saya meningkatkan kepercayaan diri juga," pungkasnya.