Hal tersebut dilontarkan oleh pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. "Istilahnya seperti pertandingan pada umumnya. Hanya mungkin titelnya atau judulnya saja yang berbeda. Jadi memang pola pikirnya saja yang harus jangan terlalu tertekan, ya," ungkap Anthony saat ditemui di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (20/9).
Antara melaporkan, pada ajang yang berlangsung pada 23 September-8 Oktober 2023 itu, cabang olahraga bulu tangkis menargetkan tiga medali emas yang diharapkan datang dari nomor beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra.
Anthony yang akan bermain pada dua nomor beregu dan tunggal putra, menjadi salah satu pemain andalan skuad "Merah Putih" untuk menambah pundi-pundi emas bagi kontingen Indonesia.
Keputusan pengurus itu, ia usahakan agar tidak menjadi beban dan mengganggu pikirannya dalam menghadapi pertandingan yang sengit. "Saya tidak mau jadikan beban, karena itu bukan hanya untuk pengurus tapi untuk saya pribadi juga. Pastinya ada harapan tinggi di Asian Games. Saya coba semaksimal mungkin saja lah," tuturnya.
Ketatnya persaingan bulu tangkis di Asian Games 2022 juga diprediksi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky. Menurutnya, kompetisi di Asian Games akan sama sulitnya seperti pertandingan BWF World Tour. Hal itu dikarenakan mayoritas pebulu tangkis top dunia berasal dari negara-negara Asia. Sehingga dengan kehadiran mereka di Asian Games sama saja mempersempit peta persaingan dan menjadi pertemuan atlet elite dunia. "Persaingan justru makin sulit ya. Pemain-pemain elite, kan, dari Asia semua," Rionny, menegaskan.