"Puji Tuhan bisa menang. Cuma meski menang, tadi terus terang saya masih kurang puas dengan penampilan. Harusnya saya bisa lebih baik dari penampilan tadi," kata Gregoria, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Di babak empat besar, andalan "Merah Putih" pada sektor tunggal putri itu akan berhadapan dengan Han Yue asal China, Sabtu (19/11). Gregoria menyebut lawannya itu memang layak diwaspadai. Apalagi, belakangan ini grafik permainannya juga lagi bagus. Di beberapa turnamen Han Yue bisa jadi terbaik. "Menghadapi pertandingan semifinal besok lawan Han Yue, saya hanya ingin menikmati pertandingan dan coba untuk mengeluarkan seluruh permainan terbaik," jelasnya.
Sementara, ganda campuran non-pelatnas Dejan/Gloria akan bertemu pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun.
Keberhasilan Gregoria dan Dejan/Gloria gagal diikuti ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina Marwah dan tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Adnan/Nita kalah telak dari pasangan China unggulan kedelapan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 7-21, 4-21. Rumbay menyerah juga kalah dari wakil China lainnya, LU Guang Zu 12-21, 9-12.
"Permainan kami tidak keluar sama sekali. Dari awal terus tertekan. Pola permainan kami benar-benar tak berkembang. Ini yang membuat kami kalah," ungkap Adnan.
"Permainan kami sama sekali tidak berkembang. Permainannnya jelek. Selama berlangsung, kami terus ditekan. Juga banyak melakukan kesalahan sendiri," Nita, menambahkan.
Sementara, lantaran bermain kurang sabar, langkah Rumbay terhenti di perempat final turnamen berhadiah total 180 ribu dolar AS tersebut. "Mungkin saya tidak sabar, terlalu terburu-buru. Sebenarnya pola permainan lawan saya sudah tahu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa lawan memang lebih berpengalaman dan lebih baik. Dia bisa memainkan tempo dan ritme," tutur pemain berperingkat 82 dunia tersebut.
Dengan kegagalannya melangkah ke semifinal turnamen level BWF World Tour Super 300 ini, Rumbay menyebut, perlu adanya evaluasi. "Kalau evaluasi dari saya sendiri, semua jenis latihan harus ditambah. Semuanya harus mau lebih. Karena di turnamen kelas Super 300 itu persaingannya tidak segampang seperti di level challenge," pungkasnya.