Menghadapi pasangan Taiwan itu, harus diakui bila Teges/Indah memang masih kalah dalam segi pengalaman, sebagaimana dituturkan Pelatih Ganda Campuran PBSI, Vita Marissa yang mendampingi Teges/Indah di Vienna. Meskipun belum berhasil mengatasi lawan yang lebih berpengalaman, namun anak asuhannya ini dinilai punya semangat juang yang tinggi.
“Teges/Indah punya jiwa juang dan mau belajar. Ini menjadi pelajaran dan bekal buat mereka. Hasil ini adalah proses buat mereka agar lebih matang lagi, apalagi ini bukan turnamen junior, lawan-lawannya pun yang sudah malang melintang di level yang lebih tinggi,” kata Vita Marissa seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut Vita mengatakan bila hasil di kejuaraan Austrian Open International Challenge 2020 ini bisa menjadi pembelajaran penting untuk Teges/Indah menatap turnamen-turnamen berikutnya. Vita juga berharap agar Teges/Indah bisa belajar mengatasi situasi dari penampilannya di kejuaraan ini.
“Teges/Indah baru berpasangan dua bulan dan sekarang sudah merasakan lawan yang lebih senior dan berpengalaman. Tantangan untuk mereka ke depannya, bagaimana mengatasi situasi seperti ini. Pengalaman seperti ini yang membuat proses kematangan jadi lebih cepat, bukan cuma bertanding di level junior saja,” tandasnya.
Sebelum ke perempat final, Teges/Indah juga melakoni babak kedua Austrian Open International Challenge 2020 di hari yang sama. Pada pagi harinya, debutan Teges/Indah ini menang dua game langsung atas pasangan Perancis, Fabien Delrue/Vimala Heriau, dengan skor 21-16 dan 21-13.