Saat sesi jumpa pers BAC 2022 di Hotel Crimson, Manila, Filipina, Minggu (24/4), penyelenggara kejuaraan perorangan ini tidak menyediakan hadiah uang dengan beberapa alasan. "Alasan terpenting karena turnamen ini harus digelar poinnya besar, perlu bagi pemain-pemain Asia. Tapi, tidak banyak negara yang menyanggupi karena bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri," tulis PP PBSI.
BAC pun menghubungi pihak penyelenggara di Filipina, yang menyatakan kesiapan mereka menjadi tuan rumah meski waktu persiapan kejuaraan ini sangat pendek.
Alih-alih hadiah uang denga jumlah besar, perhelatan BAC 2022 di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, yang dimulai pada Selasa (26/4), memberikan poin besar setara turnamen level BWF World Tour Super 1000 kepada para pemain.
Chair of Event Badminton Asia Bambang Roedyanto mengungkapkan alasan di balik pemilihan Filipina selaku tuan rumah BAC 2022. "Filipina sudah pernah dan sukses menggelar dua turnamen berskala besar. SEA Games 2019 dan Kejuaraan Asia Beregu 2020. Saat mereka ditawari untuk menjadi tuan rumah dengan waktu persiapan yang singkat, mereka menyanggupi," jelas pria yang akrab disapa Rudy ini.
"Kami yakin mereka juga akan sukses di sini mencetak sejarah menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia 2022 yang setara dengan BWF Super 1000," Rudy, menambahkan.
Dengan iming-iming poin yang besar dari BAC, pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menjadikan kesempatan ini sebagai momentum untuk mengembalikan performanya yang menurun. Ia berjanji memberikan penampilan terbaiknya sejak babak pertama. "Semua pemain pastinya mau juara di sini, apalagi poinnya besar setara Super 1000," katanya.