"Target sudah tercapai ke babak perempat final, besok seperti biasa tidak ingin membebani diri sendiri, karena takutnya tidak baik untuk diri sendiri," kata Gregoria, seperti dilaporkan Antara, Jumat (28/4).
Upaya Gregoria untuk keluar dari babak 16 besar terbilang sulit. Meski meladeni rekan senegara, namun dia dipaksa bermain rubber game yang berdurasi 54 menit.
Sempat kalah dalam gim pertama akibat memakai strategi yang salah, Gregoria akhirnya bangkit dan mengamankan dua gim berturut-turut. "Tapi saya coba mengingatkan ke diri sendiri untuk tidak memikirkan hasil akhir, yang saya pikirkan bagaimana untuk tetap fight di lapangan dan bagaimana untuk keluar dari tekanan," kata pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah itu.
Sebelum memastikan kemenangannya, Gregoria hampir kalah dua gim langsung karena pada awal gim kedua ia sempat kesulitan untuk mengakali tekanan Komang. Termasuk pada gim ketiga, tunggal putri peringkat ke-12 dunia itu juga awalnya tertinggal. Ketegangan pun dia rasakan saat berada dalam tekanan tersebut.
Gregoria pun beralih dengan bermain lebih sabar dan bertahan, yang justru kemudian diuntungkan lewat berbagai kesalahan yang dibuat oleh Komang. "Saya coba untuk bertahan dan dia malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Mungkin karena ini pertemuan pertama kami di pertandingan yang tekanannya berbeda dengan latihan," jelasnya.
Usai melewati laga alot, Gregoria ingin fokus untuk pemulihan fisik, mengingat calon lawannya pada perempat final akan lebih sulit. Pertemuannya dengan Komang terbukti menguras stamina Gregoria. "Saya ingin recovery dulu, stretching yang bagus dan tidur yang baik. Tapi selain jaga fisik, saya juga harus menjaga mental karena pertandingan hari ini membuat mental lumayan terkuras melawan Komang," demikian Gregoria.