Kepala pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Aryono Miranat, menilai, ada tiga kekurangan dalam performa Bagas/Fikri di babak 32 besar BAC 2024. "Bagas/Fikri sebenarnya dari pola permainan saat melawan Thailand sudah tepat. Cuma memang kurang sabar," ujarnya melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Jumat (12/4) petang WIB.
"Mereka bisa menekan dan bermain dengan pola menyerang. Namun, ketika lawan memiliki pertahanan kuat, mereka malah kurang tahan. Sebaliknya saat mendapat serangan balik, mereka kurang dalam permainan bertahan," Aryono, menambahkan.
Kekalahan dari pasangan asal Thailand ini memupus harapan bagi Bagas/Fikri untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024. Fikri meluapkan kekecewaanya setelah gerbang menuju ajang multi-cabang empat tahunan tersebut telah tertutup rapat. "Ya, kecewa! Saya kecewa dengan hasil ini," katanya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, Rabu (10/4) pagi waktu setempat.
"Peluang untuk ke Olimpiade Paris tertutup sudah. Sudah tidak ada peluang lagi," Fikri, menambahkan.
Aryono berpendapat, tidak mudah dan perlu perjuangan ekstra keras bagi kedua anak asuhnya tersebut agar dapat menembus Paris 2024 melalui BAC 2024. Mereka perlu mencapai minimal babak empat besar kejuaraan selevel BWF World Tour Super 1000 ini. "Mereka juga sudah berjuang maksimal dan hasilnya belum seperti yang diharapkan untuk berpartisipasi pada Olimpiade Paris nanti," pungkasnya.