Dalam kejuaraan yang berlangsung di The Bahrain Keraleeya Samajam, Manama, Bahrain, 29 November-4 Desember, dua gelar bagi para wakil "Merah Putih" itu dipersembahkan oleh Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto di ganda putri dan Muhammad Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat pada ganda putra. Sementara Ester Nurumi Tri Wardoyo belum berhasil merebut titel kampiun usai di laga puncak dikalahkan Pitchamon Opatniputh dari Thailand, 17-21, 16-21.
Lanny/Ribka berhasil merebut gelar juara usai tampil penuh percaya diri di final. Pada partai pamungkas turnamen berhadiah total 15 ribu dolar AS, Minggu (4/12), wakil pelatnas Cipayung ini mampu menggusur unggulan pertama, Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela dari India dengan skor 21-18, 21-16.
"Alhamdulillah bisa juara di Bahrain. Semoga gelar ini bisa menambah rasa percaya diri saya bersama Lanny untuk bersaing di level yang lebih tinggi lagi dan menjadi modal untuk bisa mendapatkan prestasi yang lebih banyak lagi ke depannya," kata Ribka melalui siaran pers Humas PP PBSI, Senin (5/12).
"Kunci kemenangan kami, yaitu saling percaya dengan kemampuan partner di tengah lapangan. Komunikasi juga terus dijalin dengan saling mengingatkan kalau masing-masing ada yang panik. Di laga itu saya lebih bermain nothing to lose, soalnya ranking lawan juga jauh di atas," Lanny, menambahkan.
Menurut pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Prasetyo Restu Basuki, di awal permainan Lanny/Ribka masih belum nyaman, terutama Lanny yang terlihat masih tegang. Namun, Ribka sebagai pemain yang lebih senior terus mampu membimbing. Setelah interval gim pertama, permainan Lanny/Ribka juga masih dalam kondisi tertekan dan tertinggal hingga skor 13-18.
Dalam posisi tertinggal, Prasetyo pun memberi arahan agar anak didiknya menganti pola permainan. Yaitu dengan pola bertahan lebih dahulu dan apabila ada kesempatan baru menyerang balik. "Setelah itu, saya meminta mereka mengganti pola permainan dengan bertahan dulu, baru balik serang. Dari pola seperti itu, Lanny/Ribka malah banyak mendapat poin terus hingga memenangi gim pertama," tutur Prasetyo.
Pada gim kedua, karena strategi dan kelemahan lawan sudah diketahui, Lanny/Ribka pun bisa mengantisipasinya dengan baik. Mereka pun terus memimpin hingga skor 17-12. Meski lawan sempat mengejar sampai 17-16, Lanny/Ribka tetap bermain lebih tenang dan penuh percaya diri. "Karena poinnya sudah di 'angka tua', saya suruh mereka lebih banyak menyerang dan menekan lawan. Mereka pun terus mendapat poin hingga akhirnya juara dengan skor 21-16," demikian Prasetyo.