Namun, pebulu tangkis kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 17 Mei 2007 itu bisa mengantisipasi dengan baik sehingga mampu meraih kemenangan dalam tempo 35 menit. "Saya kurang puas dengan permainan saya hari ini karena banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Fokus saya menurun sehingga saya sempat kehilangan momentum. Beruntung akhirnya saya bermain lebih sabar untuk akhirnya kembali ke permainan terbaik saya," Mutiara, menambahkan.
Dengan hasil ini Mutiara akan menghadapi tunggal putri Korea Selatan, Kim Min Sun. Pada laga sebelumnya, Kim mengalahkan Wang Yu Si dari Taiwan dengan skor 21-17, 21-12.
Menghadapi lawan tangguh di babak berikutnya membuat Mutiara berupaya untuk mengurangi kesalahan yang tidak perlu. Selain fokus yang harus dibenahi, Mutiara mencoba untuk bisa memotivasi diri sendiri untuk lebih semangat dalam bermain.
"Menilik rekor pertemuan menghadapi calon kedua lawan saya tidak begitu apik. Saya kalah di pertemuan terakhir melawan keduanya. Menghadapi laga esok saya harus bisa membesarkan tekad bermain saya lagi," tambah Mutiara.
Kegemilangan Mutiara Ayu Puspitasari sayang tidak diikuti Chiara Marvella Handoyo. Langkah Chiara tertahan di babak 32 besar BAJC 2023 seusai menyerah dari tunggal putri Jepang, Tomoka Miyazaki, dengan skor 21-9, 13-21, 18-21.
Pada pertandingan ini tunggal putri kelahiran Klaten pada 14 Juni 2005 itu mengaku kehilangan momentum saat sudah unggul pada gim pertama. Saat memimpin, pola permainannya malah menurun di gim kedua dan ketiga sehingga harus menyerah dalam tempo 56 menit. "Saat saya bermain nyaman di gim pertama, dalam kondisi pindah tempat saya malah ragu-ragu dalam bermain. Saya terlalu bermain hati-hati di laga ini sehingga jadinya ragu dalam bermain," demikian Chiara.
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia lainnya yang tertahan langkahnya di antaranya Thalita Ramadhani Wiryawan. Pemain kelahiran Surabaya pada 21 September 2007 itu harus mengakui keunggulan wakil China, Huang Lin Ran, dengan skor 15-21, 18-21.