Pasangan peringkat ke-313 dunia junior itu mengaku tertekan dan tidak bisa keluar dari pola permainan lawan. Dengan bermain lebih bertahan Dapa/Karsten praktis tidak bisa menahan gempuran serangan lawan. Alhasil pada laga ini Dapa/Karsten harus mengakui keunggulan wakil negeri tirai bambu tersebut dalam tempo 31 menit.
"Permainan terbaik kami tidak keluar. Sepanjang laga kami mendapatkan tekanan, kami sudah mencoba beberapa cara tapi lawan bermain menyerang sehingga pola permainan kami tidak berjalan dengan baik," ungkap Karsten melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Sejatinya, Dapa/Karsten sudah mempersiapkan dengan maksimal menghadapi pasangan China yang berstatus unggulan kelima. Permainan terbaik Dapa/Karsten sayang tidak keluar mengingat Hu/Lin lebih agresif menyerang sehingga keduanya kesulitan untuk keluar dari tekanan alwan. "Secara keseluruhan kami sudah mempersiapkan diri menghadapi lawan hari ini. Mereka sangat bermain agresif dan kami kurang bisa menahan gempuran lawan. Bisa terlihat di gim kedua, kami sudah bermain maksimal untuk bisa menahan gempuran lawan," ujar Karsten.
Dengan hasil ini Dapa Lesmana/Karsten Spencer Darma harus terhenti di delapan besar. Raihan ini tentu terbilang apik mengingat rekan-rekannya banyak tersingkir pada babak pertama maupun kedua.
Dari turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 banyak pelajaran yang didapatkan Dapa/Karsten. Keduanya harus bisa bermain lebih agresif dan taktis lagi untuk bisa bersaing di kancah Asia maupun dunia. "Target kami tampil di turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 dengan menembus perempat final. Tentu pencapaian di sini menjadi motivasi kami untuk mengarungi turnamen berikutnya," ujar Karsten.