"Dukungan suporter sangat mempengaruhi buat kami bermain. Kami merasa semangat dan termotivasi untuk meraih kemenangan," ungkap Darren melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Sejak awal laga kami mencoba untuk mengambil inisiatif penyerangan. Hal tersebut membuat lawan kesulitan mengembangkan permainan dan kami sepanjang laga bisa menguasai jalannya pertandingan," Bernadine, menambahkan.
Pada pertandingan ini, Darren/Bernadine, yang memulai debut saat dipasangkan bersama pada BAJC 2024, tampil baik. Sepanjang laga Darren/Bernadine mencoba menekan untuk bisa mengendalikan tempo permainan. Pola tersebut membuat kesulitan pasangan Taiwan mengembangkan permainan.
Darren/Bernadine berharap permainannya bisa lebih konsisten, terlebih sudah menguasai arena pertandingan. Terlebih keduanya merasa kompak bermain di lapangan kedati baru memulai debut di turnamen ini. "Kami pengin bermain lebih konsisten lagi. Adaptasi kami di lapangan sudah berjalan baik dan sekarang tinggal meningkatkan kekompakan serta mencoba beberapa strategi menyerang lainnya di lapangan," ungkap Bernadine.
Sementara dari sektor tunggal putri, Evelin Gracia Parapat gagal mengikuti jejak rekan-rekannya yang melangkah ke babak 32 besar. Pemain kelahiran 4 Juli 2007 itu harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Ririna Hiramoto, melalui dua gim langsung 12-21, 14-21 di babak pertama.
Pemain asal Klaten itu mengaku kesulitan mengembangkan permainan menghadapi Hiramoto. Alhasil, Evelin harus menyerah dua gim langsung dari tunggal putri Jepang berperingkat ke-123 dunia junior itu. "Permainan saya tidak bisa berkembang. Lawan tampil menyerang dan menyulitkan saya mengembangkan permainan terbaik saya," ujar Evelin.