Pada pertandingan ini, Isyana/Rinjani mengaku kehilangan fokus di pengujung laga. Saat bisa mengendalikan bentuk permainan terbaik, Isyana/Rinjani kehilangan fokus sehingga tertinggal di gim pembuka.
Setelah bisa bangkit di gim kedua, Isyana/Rinjani kembali menurun performanya pada gim ketiga. Alhasil, juara ganda putri Malaysia International Series 2023 harus menyerah dalam tempo 68 menit "Pada laga ini lawan bermain sangat baik. Kami seharusnya bermain lebih menahan dan tidak terburu-buru menyerang. Fokus kami hilang saat sudah bisa mendikte permainan lawan," ujar Isyana melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Menilik rekor pertemuan sebelumnya, Isyana/Rinjani sejatinya unggul dua kemenangan atas Ong/Carmen. Bahkan pada pertemuan terakhir di semifinal Malaysia Junior International Challenge 2023, ganda putri peringkat ke-252 dunia itu bisa menang dengan skor 21-13, 21-14 atas wakil negeri jiran.
Bagi Isyana/Rinjani, rekor pertemuan tidak berpengaruh mengingat Ong/Carmen tampil dengan gaya bermain yang berbeda. Banyaknya perubahan yang dilakukan Ong/Carmen membuat Isyana/Rinjani kewalahan dan akhirnya menelan kekalahan perdana dari Ong/Carmen di Yogyakarta.
"Lawan tampil berbeda dengan pertemuan kami sebelumnya. Mereka bermain lebih rapi dalam bertahan maupun menyerang kali ini yang membuat kami kesulitan. Ke depannya kami harus bisa mengontrol permainan kami lagi dan tidak terbawa tempo permainan lawan," ujar Isyana.
Dengan hasil ini, wakil ganda putri tuan rumah menyisakan Riska Anggraini/Salsabila Zahra Aulia. Pasangan ini akan menantang wakil Korea Selatan, Kim Min Ji/Yeon Seo Yeon, di perempat final.
Sejauh ini, wakil Indonesia yang sudah merebut tiket semifinal turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 tercatat baru pasangan Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana. Ganda campuran yang memulai debut di turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 itu mengatasi perlawanan rekan satu negaranya, Taufik Aderya M/Clairine Yustin Mulia, dengan skor 21-13, 14-21, 21-14.