Pada pertandingan ini, tim Indonesia meraih poin perdana melalui ganda campuran Taufik Aderya/Rinjani Kwinara Nastine, berkat kemenangan atas Lee Jong Min/Yeon Seo Yeon melalui rubber game 21-16, 19-21, 21-19.
Upaya membangun tren positif tim Indonesia terhenti seusai Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi mengalami kekalahan. Korea Selatan dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah pebulu tangkis asal Bali itu kalah dua gim langsung 13-21, 15-21 dari Kim Min Sun.
Di partai ketiga, Bismo juga gagal menyumbangkan poin. Ia kalah dari Yoon Ho Seong dengan skor 17-21, 21-18, 12-21. Juara Seleknas 2023 itu merasa kurang bisa bermain konsisten sehingga banyak peluang yang terbuang sia-sia.
Pada laga ini, Bismo harus mengakui keunggulan lawan lewat pertarungan ketat dalam tempo 1 jam 10 menit dari Yoon Ho Seong. "Saya kurang maksimal di laga ini. Pada pertandingan ini saya kurang berani menyerang. Ke depannya saya harus menambah fisik lagi untuk bisa bermain lebih konsisten lagi," ungkap Bismo melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Atlet tunggal putra peringkat ke-631 dunia itu memberikan apresiasi kepada rekan-rekannya yang telah mendukung dari pinggir lapangan. Kendati belum berhasil menyumbangkan angka, dengan dukungan dari teman-teman dan publik Kota Yogyakarta, membuat Bismo semangat dalam bertanding. "Dukungan yang diberikan rekan-rekan dari pinggir lapangan membuat saya termotivasi untuk memberikan permainan terbaik. Mohon maaf belum bisa menyumbangkan angka dan tetap semangat untuk nomor individu nantinya," katanya.
Kekalahan juga dialami ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine yang bertanding melawan Kim Min Ji/Yeon Seo Yeon. Mereka kalah straight games 17-21, 16-21. Pasangan peringkat ke-257 dunia itu mengaku bermain terburu-buru melawan Kim/Yeon. Juara Malaysia International Series 2023 itu merasa seharusnya bermain lebih sabar mengingat Kim/Yeon sangat tangguh dalam bertahan.
Alhasil, juara Malaysia Junior International Challenge 2023 itu kalah dua gim langsung dari Kim/Yeon lewat pertarungan dalam tempo 46 menit. "Pada laga ini kami bermain terburu-buru dengan ingin menyerang langsung ke pertahanan lawan. Kami merasa kewalahan karena lawan tidak mudah untuk bisa diserang, jadi kami harus bermain lebih sabar lagi," ungkap Isyana.
"Seharusnya kami bermain lebih tenang lagi, sekarang kami akan fokus untuk nomor individu setelah mengenal karakteristik GOR Amongrogo," Rinjani, menambahkan.
Dengan hasil ini tim beregu campuran Indonesia gagal mengulangi prestasi runner-up BAJC 2023. Sementara, Korea Selatan menantang China yang di laga sebelumnya mengalahkan Malaysia dengan skor 3-1.
Laga final beregu campuran BAJC 2024 digelar pada Selasa (2/7) mulai pukul 09.00 WIB.