BAJC 2024 - Mutiara Melaju, Shandy dan Kavitha Tersisih

Mutiara Ayu Puspitasari (Humas PP PBSI)
Mutiara Ayu Puspitasari (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Yogyakarta | Pebulu tangkis Mutiara Ayu Puspitasari mengawali turnamen Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2024 dengan apik seusai memastikan diri melangkah ke babak 16 besar. Bertanding di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis (4/7), pemain kelahiran 17 Mei 2006 itu menang atas wakil Korea Selatan, Kim Min Ji, dengan skor 21-14, 21-13.

Pada pertandingan ini, tunggal putri peringkat ke-10 dunia junior itu mengaku sudah mengetahui karakter permainan lawan. Dengan bermain lebih sabar, Mutiara bisa memegang kendali permainan untuk akhirnya meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 38 menit.

"Tidak banyak perubahan yang dilakukan lawan. Saya sudah mengetahui gaya bermainnya sehingga saya bisa mengantisipasi serangan yang dilancarkan lawan. Saya berupaya untuk bermain lebih tenang, mengatur tempo, dan menunggu momen tepat saat menyerang," ujar Mutiara melalui siaran pers Humas PP PBSI.

Pemain asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut, memperpanjang rekor positif melawan Kim. Pada perjumpaan terakhir di final BAJC 2023, Mutiara meraih kemenangan dan naik podium tertinggi seusai mengalahkan Kim dengan skor 21-11, 21-17.

Di babak 16 besar, Mutiara dijadwalkan akan menghadapi wakil China, Yin Yi Qing. Pada laga sebelumnya tercatat wakil negeri tirai bambu itu mengalahkan tunggal putri Thailand, Nichakarn Roonghuapai, dengan skor 21-14, 21-15.

"Tidak mudah tentu bermain di turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 karena semua pemain tentu ingin mengejar gelar juara. Saya tentu sudah mempersiapkan diri dengan maksimal menghadapi laga berikutnya. Saya bertekad mengulangi prestasi apik tahun lalu di sini dengan menjadi juara," jelas Mutiara.

Namun, kegemilangan Mutiara sayang tidak diikuti tunggal putri Indonesia lainnya, Shandy Tirani Mahesi dan Kavitha Nadjwa Aulia.  Shandy harus mengakui keunggulan wakil Thailand, Sarunrak Vitidsarn dengan skor 12-21, 18-21.

Shandy mengaku tidak bisa keluar dari tekanan lawan sepanjang laga. Alhasil tunggal putri asal Bandar Lampung itu harus tersingkir seusai menyerah dalam tempo 35 menit. "Saya tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Lawan sangat tangguh dalam bermain sehingga menyulitkan saya mengembangkan permainan terbaik," ujarnya.

Adapun, Kavitha kalah dari tunggal putri Jepang, Mion Yokouchi, dengan skor 11-21, 21-23. Pebulu tangkis kelahiran 26 April 2007 itu mengaku banyak membuat kesalahan sendiri. Alhasil Kavitha harus menyerah dua gim langsung dari Yokouchi dalam tempo 36 menit. "Saya kurang bisa mengantisipasi serangan lawan. Saat punya peluang untuk unggul, saya malah banyak melakukan kesalahan sendiri," pungkasnya.