Kemenangan Dhinda sekaligus mengubah kedudukan sementara menjadi 1-1, setelah kekalahan di partai pertama. Dhinda mengaku senang bisa menyumbangkan angka perdana bagi tim Indonesia. Sejak awal Dhinda tidak mau terpengaruh dengan hasil di laga perdana dan percaya diri dengan strategi permainan yang dilancarkan. Alhasil, strategi itu berjalan dengan baik sehingga Dhinda menang straight games.
"Pada pertandingan ini saya bermain dengan nyaman mulai dari strategi menyerang yang dilancarkan. Sejak awal saya tidak terbebani setelah melihat hasil di laga pertama dari sektor ganda putra. Sebisa mungkin saya bermain lepas tanpa beban," ungkap Dhinda melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dhinda mengaku dapat bermain lepas tanpa beban. Kepercayaan diri juara Seleknas 2023 itu meningkat, mengingat ia sangat senang dapat tampil di kejuaraan junior level Asia ini. "Saya mencoba bermain dengan lepas tanpa beban agar bisa menampilkan permainan terbaik. Saya berupaya tampil percaya diri agar tidak tegang di lapangan dengan cara berteriak," jelasnya.
Sementara, Ubed --sapaan Moh. Zaki Ubaidillah-- membawa tim Indonesia unggul 2-1 atas Vietnam. Pemain kelahiran 26 Juni 2007 itu menang dua gim langsung 21-6, 21-14 atas Tran Quoc Khanh. Pemain peringkat ke-299 dunia itu mengaku bermain tenang sejak awal laga untuk bisa meraih kemenangan.
Strategi yang dilancarkan pemain asal Sampang, Madura, itu, membuat Tran terlihat kewalahan sehingga harus mengakui keunggulan Ubed. "Bersyukur Alhamdulillah saya bisa bermain dan menyumbangkan poin. Sejak awal laga saya bermain dengan tenang tidak terburu-buru. Pada gim kedua lawan terlihat mengikuti ritme permainan saya sehingga perolehan angka berjalan dengan ketat," ungkapnya.
Ubed memiliki tekad dan motivasi tinggi mengingat didukung penuh oleh publik kota pelajar. Dukungan yang diberikan, baik rekan-rekannya maupun fan bulu tangkis Yogyakarta membuat juara Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 itu makin termotivasi. "Pada Badminton Asia Junior Championships 2024 saya bermain lebih percaya diri karena mendapat dukungan penuh. Dari segi persiapan dan kemampuan ada sedikit peningkatan sehingga membuat saya yakin saat tampil di Badminton Asia Junior Championships 2024," jelasnya.
Tren kemenangan Indonesia berlanjut setelah ganda putri Riska Anggraini/Salsabila Zahra meraih kemenangan 3-1 atas Bui Bich Phuong/Tran Thi Anh dengan skor 21-13, 24-22.
Pada laga ini, Riska/Salsabila mengaku tegang mengingat baru kali pertama tampil di turnamen beregu campuran membela "Merah Putih". Hal tersebut turut membuat kedua pasangan kesulitan di poin-poin kritis. Belajar dari gim pertama, Riska/Salsabila bisa bermain lebih tenang di pengujung laga untuk akhirnya meraih kemenangan dan menyumbangkan angka kemenangan buat Indonesia. "Pada laga ini kami merasa tidak lepas dan tegang. Kami baru kali pertama tampil sehingga perasaannya masih belum lepas. Juga ada faktor angin di sisi lapangan yang berbeda membuat kami kaget dengan hal itu," ungkap Riska.
Ganda campuran Andhika Wirapati/Laudya Chelsea Griselda mengakhiri perjuangan tim Indonesia dengan kemenangan 4-1 atas Vietnam. Mereka menang dengan skor 22-20, 21-12 atas Pham Van Truong/Nguyen Khanh Ngoc Luong.
Andhika/Laudya mengaku senang bisa mengakhiri laga dengan kemenangan. Mengingat lawan di laga ini bermain sangat ketat sehingga terjadi kejar-mengejar angka di gim pertama. Setelah menemukan bentuk permainan terbaiknya, pada gim kedua strategi yang dilancarkan Andhika/Laudya bisa berjalan untuk akhirnya meraih kemenangan dalam tempo 31 menit.
"Sejauh ini kami bisa bermain dengan nyaman. Kami masih punya kekurangan dengan bermain terburu-buru jadi banyak membuat kesalahan sendiri. Secara keseluruhan permainan kami sudah sangat baik," tanggap Andhika.
Tim tuan rumah kehilangan poin pertama setelah ganda putra Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo menyerah dari Nguyen Van Mai/Pham Van Truaong dengan skor 15-21, 21-23. Dexter/Wahyu mengaku bermain di bawah tekanan lawan sehingga sulit untuk mengembangkan permainan terbaiknya. Alhasil sempat mengejar di pengujung gim kedua, pasangan Dexter/Wahyu harus mengakui keunggulan wakil Vietnam dua gim langsung pada laga ini.
"Dari awal laga kami bermain di bawah tekanan lawan. Kami juga ragu-ragu dalam bermain sehingga tidak tampil lepas. Kami sudah siap sebenarnya sudah siap menghadapi laga ini, kami menilai lawan juga mempersiapkan diri sehingga lebih siap ketimbang kami," demikian Wahyu.
Tim tuan rumah keluar sebagai pemenang laga beregu campuran ini dengan skor akhir 4-1.