Kavitha meraih tiket babak kedua seusai menang dua gim langsung atas wakil Kazakhstan, Alissa Kuleshova, dengan skor 21-7, 21-6. Semifinalis Pembangunan Jaya Raya Junior International 2022 ini mengaku mempersiapkan diri dengan maksimal untuk tampil pada BAJC 2024.
Dengan persiapan yang lebih maksimal diharapkan tunggal putri berperingkat 248 di level junior itu bisa bermain lebih baik dan melangkah jauh. "Tidak mudah untuk bisa kembali menunjukkan performa terbaik karena sebelumnya saya sempat mengalami cedera," ujat Kavitha, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kembali ke turnamen akbar Badminton Asia Junior Championships 2024 membuat saya mempersiapkan diri dengan baik dengan banyak berlatih tambahan. Saya pengin memberikan yang terbaik pada turnamen ini," ungkap tunggal putri peringkat ke-549 dunia itu.
Pada laga ini tunggal putri kelahiran 26 April 2007 mengaku beradaptasi dengan kondisi lapangan pertandingan yang banyak embusan angin. Dengan bermain lebih sabar dalam menyerang, Kavitha mampu meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 22 menit. "Jujur masih ada perasaan tegang saat masuk lapangan. Permainan saya juga tidak banyak berkembang pada awalnya karena di sini banyak embusan angin. Saya mencoba untuk bermain menekan di depan net untuk bisa mengambil kendali permainan," ungkapnya.
Dengan hasil ini, Kavitha melangkah ke babak 32 besar dan akan menghadapi wakil Jepang, Mion Yokouchi. Pada laga sebelumnya tercatat wakil negeri sakura itu mengalahkan pemain asal Vietnam, Mai Thi Thanh Ngan, dengan skor identik 21-7, 21-7.
Kemenangan juga didapatkan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi seusai mengalahkan wakil Hong Kong, Liu Hoi Kiu Anna, dengan skor 23-21, 21-18. Pemain kelahiran 13 Juni 2007 itu mengaku sempat kesulitan meladeni permainan Liu.
Dhinda mencoba bermain lebih menyerang untuk bisa membuka kans meraih kemenangan dan akhirnya menyelesaikan laga dengan keunggulan dalam tempo 47 menit. "Tidak mudah menghadapi laga perdana di 64 besar turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 mengingat lawan juga memberikan perlawanan yang ketat. Saya mencoba tampil lebih percaya diri untuk bisa meraih kemenangan di laga ini," ujar juara Seleknas 2023.
"Menghadapi turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 saya ingin memberikan permainan terbaik terlebih ini ajang perdana saya pada nomor individu di level internasional setelah gabung dengan Pelatnas Cipayung. Saya ingin memberikan pembuktian dengan bermain baik pada setiap babak yang dilewati," Dhinda, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Dhinda akan menantang wakil Korea Selatan, Kim Min Sun. Pebulu tangkis asal negeri ginseng itu melaju ke babak kedua seusai mengalahkan wakil Kazakhstan, Diana Namenova, dengan skor 21-8, 21-9.
Hasil positif yang didapatkan Kavitha dan Dhinda diikuti Sausan. Pemain kelahiran 17 Oktober 2006 itu maju ke babak kedua seusai mengalahkan Khylle Marie Cerbo Agura asal Filipina, dengan skor 21-9, 21-13.
Pemain berperingkat ke-68 dunia di level junior itu mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan pertandingan yang banyak embusan angin. Diharapkan dengan cepatnya beradaptasi di sejak babak pertama membuat strategi yang diinginkan bisa dilancarkan. "Saya menjadikan laga perdana saya di 64 besar turnamen Badminton Asia Junior Championships 2024 untuk beradaptasi. Sejauh ini adaptasi saya seusai dengan strategi yang diinginkan," ungkap pebulu tangkis asal Depok itu.
Di babak kedua, Sausan akan berjumpa wakil Korea Selatan, Kim Do Yeon, yang pada laga sebelumnya menang atas pemain asal Uni Emirat Arab, Taralaxmi Karthikeyan, dengan skor 21-9, 21-10.
Hasil yang diraih Kavitha, Dhinda, dan Sausan, mengikuti jejak Shandy Tirani Mahesi yang telah terlebih dahulu ke 32 besar seusai mengalahkan wakil dari Makau, Chan Hao Wai, dengan skor 21-15, 21-9.
Sementara, Desmoelya Rizky Hardianti tersisih di babak 64 besar. Pemain kelahiran 9 Desember 2006 itu tersingkir seusai menyerah di tangan wakil Malaysia, Dania Sofea lewat pertarungan ketat 22-24, 21-18, 8-21. "Saya kurang bermain dengan tenang. Saat lawan juga banyak buat kesalahan, saya mengikuti gaya bermainnya sehingga juga membuat kesalahan sendiri," tuturnya.
"Ke depannya saya harus bisa membenahi hal itu karena untuk tampil di level internasional dibutuhkan ketenangan untuk bisa mengeluarkan bentuk permainan terbaik," demikian Desmoelya.