Ubed, sapaan akrab Moh. Zaki Ubaidillah, terlebih dahulu melaju seusai menumbangkan wakil Vietnam, Le Minh Son dengan skor 21-15, 21-14.
Sementara, Hendry menang atas wakil Jepang, Toshiki Nishio dengan skor 21-11, 21-12. Pemain kelahiran 27 Februari 2006 itu mengaku sudah mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya setelah di laga perdana tidak bisa tampil apik. Menghadapi wakil negeri sakura tersebut, Hendry tampil tenang untuk meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 27 menit. "Dari segi permainan, saya sudah merasa lebih percaya diri. Saya mencoba untuk belajar banyak variasi serangan setelah ini. Keseluruhan saya puas melihat permainan saya di laga ini," ungkap Hendry melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dengan kemenangan ini, Hendry akan menghadapi wakil China, Hu Zhe An, di babak 16 besar. Menghadapi juara bertahan, pemain asal Kendari itu ingin bermain lebih konsisten dan mencoba banyak variasi serangan. "Saya harus bermain lebih kuat lagi dalam bertahan sambil berharap lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak mudah menghadapi juara bertahan, saya mencoba lebih konsisten dalam menyerang," ujarnya.
Kemudian, Richie sukses mengatasi perlawanan wakil India, Rounak Chouhan, dengan skor 17-21, 21-18, 21-15. Pada pertandingan, ini Richie bermain kurang tenang di awal laga. Dengan bermain lebih tenang lagi, pemain kelahiran 23 November 2007 itu bisa menemukan kembali permainan terbaiknya untuk menang dalam tempo 1 jam 6 menit. "Tidak mudah menghadapi laga ini karena lawan juga bermain sangat baik. Saya mengawali laga dengan lambat. Ke depannya saya harus bisa mengambil inisiatif penyerangan sejak awal," ungkapnya.
Dengan hasil ini Richie akan jumpa wakil Taiwan, Zheng Ying Wu, yang pada laga sebelumnya mengalahkan tunggal putra Jepang, Rui Yamada dengan skor 21-18, 21-15. "Setiap babak yang dilewati pasti tidak mudah karena pasti lawan juga mempersiapkan diri dengan baik. Saya harus bisa fokus sejak awal tidak boleh lengah untuk menjaga momentum kemenangan," ujar pemain asal Tanjung Pinang itu.
Kemenangan Ubed, Hendry, dan Richie, tidak diikuti Bismo Raya Oktora. Pemain kelahiran 30 Oktober 2006 itu angkat koper di babak 32 besar setelah kalah dari wakil India, Pranay Shettigar, dengan skor 10-21, 21-18, 21-23. Selain Bismo, tunggal putra Indonesia lainnya yang tersisih adalah Ryan Putra Widyantoro. Kiprah pemain kelahiran 3 Maret 2006 itu terhenti di babak 32 besar, setelah dikalahkan wakil China, Wang Zi Jun, dengan skor 16-21, 14-21.