"Kami tidak memikirkan ketika turun bertanding, posisi Indonesia tertinggal 1-2. Ini tidak memengaruhi fokus kami," ungkap Apri, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Justru sebaliknya, saya fokus ke diri sendiri bagaimana caranya bisa bermain maksimal dan memenangkan pertandingan," tambahnya.
Sebaliknya, rasa tegang meliputi Fadia pada gim pertama. Pasalnya, selain kesempatan perdana berlaga di BAMTC, Indonesia masih tertinggal 1-2 dari Thailand. "Karena tegang, pola permainan saya di gim pertama kurang maksimal dan kalah," tutur atlet asal Bogor, Jawa Barat ini.
Namun, Fadia berupaya untuk bangkit dan tak mau berlarut dengan kekalahan gim pertama. Pada dua gim berikutnya, hanya pikiran untuk bermain baik yang ada di benaknya. "Terbukti, permainan kami bisa lebih berkembang dan bisa menang," ujar Fadia.
Dengan kedudukan 2-2, kata Apri, harapan untuk menjadi juara grup, kini ada di tangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. "Semoga saja, dengan kemenangan kami ini, Rinov/Pitha jadi tambah semangat dan bisa membawa Indonesia jadi menang. Saya yakin dan percaya saja," katanya.
"Harapannya, dengan bisa menyamakan kedudukan jadi 2-2, ganda campuran kita yang tampil di partai terakhir, bisa main lebih tenang dan tambah semangat untuk menang," demikian Fadia.