"Saya senang bisa bertemu dengan Ginting," ungkap Abi dalam siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (14/2).
Pertandingan antara Abi dan Anthony di di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab, berlangsung singkat. Dalam waktu 17 menit, Anthony menang straight games 21-6, 21-8. Sepanjang laga, Anthony tetap fokus, tidak ada kesan menganggap remeh lawan, dan tetap menaruh respek kepada lawan.
"Ya, saya tetap main fokus dan tidak mau memandang remeh lawan. Saya hanya fokus ke adaptasi lapangan dan semuanya. Saya coba-coba berbagai jenis pukulan, serta untuk mengenakan pukulan dan mengetahui ke mana arah angin. Saya manfaatkan segala aspeknya," tutur atlet asal Cimahi, Bandung, ini.
Namun, bagi Abi, pertemuannya dengan Anthony pada BAMTC 2023 adalah sebuah momen langka. Ia pun memanfaatkan berbagai aspek dari pertandingan tersebut. "Saya tahu Ginting itu pemain kelas dunia. Bagi saya bisa bermain melawan dia itu seperti impian yang menjadi nyata," tuturnya.
Sementara, pemain tunggal putra Uni Emirat Arab, Bharath Latheesh, memetik pengalaman berharga ketika menghadapi Lee Zii Jia. Laga melawan wakil Malaysia tersebut tercatat sebagai debut Latheesh di gelanggang internasional. Ia mampu memberikan perlawanan yang cukup baik, walau akhirnya kalah 12-21, 15-21.
"Ini pengalaman luar biasa. Saya bisa melawan salah satu pemain elite dunia. Dari laga itu, saya tahu saya harus berlatih keras, mungkin sepuluh kali lebih keras dari yang sudah lakukan," tutur Latheesh seperti dilaporkan Kompas, Kamis (16/2), mengutip situs gulfnews.com.
Media harian tersebut juga menyebutkan, Latheesh pernah memiliki pelatih dari Indonesia, Budi Haryadi dan Imam Adi Kusuma. Sejak kali pertama mengenal olahraga pukul bulu ini, Latheesh berlatih di lapangan kecil. BAMTC 2023 menjadi ajang perdananya tampil di lapangan besar.