Bantahan keras dari Axelsen ini menyusul pemberitaan yang diterbitkan Djarumbadminton.com pada Minggu (20/9), terkait pernyataan tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia yang mengaku telah berkomunikasi dengan Axelsen dan mengabarkan bahwa sebagai tuan rumah, Denmark belum memiliki situasi yang baik terkait penangan pandemi virus korona. Dengan tegas, Axelsen pun mengaku tidak pernah memberikan pernyataan tersebut.
“Ini tidak benar. Saya percaya diri bahwa Federasi Bulutangkis Denmark (DBF) sudah melakukan segalanya untuk bisa memastikan semua orang merasa aman dan baik-baik saja untuk menggelar turnamen di sini (Denmark). Mungkin lain kali, media harus memastikan kepada saya terlebih dahulu,” tegas Viktor Axelsen dalam kolom komentar akun Twitter pribadi Sub Bidang Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto.
Sementara itu, sebagaimana yang sudah diberitakan sebelumnya, pekan lalu (15/9), BWF secara resmi telah mengumumkan bila penyelenggaraan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 diundur. Meski BWF belum menentukan tanggal penggantinya, namun turnamen beregu putra dan putri terbesar dua tahunan ini rencananya akan bergulir pada 2021 mendatang.
Terlepas dari belum meredanya pandemi virus korona di seluruh dunia, mundurnya sejumlah peserta negara termasuk Indonesia, rupanya mampu memberikan dampak besar pada pelaksanaan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 11 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark.