Pada cedera sebelumnya, Marin bisa pulih dalam jangka waktu delapan bulan dan kembali berkompetisi. Bahkan saat ‘comeback’, dia langsung menjuarai China Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Saat itu dia berhasil mengalahkan tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying dalam permainan rubber game dengan skor 14-21, 21-17 dan 21-18.
Kali ini, dua bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Marin mengumumkan bahwa dia mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) pada lutut kirinya. Cedera ini mirip dengan yang dia alami pada lutut kanannya di awal Januari 2019 lalu.
Karena harus naik meja operasi, asa Marin untuk mempertahankan medali emas dan berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa sirna, tapi tidak dengan semangatnya untuk kembali pulih. “Ini adalah pukulan lain yang harus saya hadapi, tetapi saya pasti akan kembali,” kata Carolina Marin mengutip dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Sementara itu, pebulutangkis tunggal putri India, Pusarla V. Sindhu turut merasakan kesedihan dan kekecewaan yang dialami Marin karena mengalami cedera dua bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Sindhu berharap Marin bisa segera pulih dari cederanya.
“Saya sangat sedih mendengar tentang cedera yang dia (Carolina Marin) alami. Saya sangat berharap Marin bisa segera pulih dari cederanya dan kembali kuat lagi,” ungkap Pusarla V. Sindhu dalam sebuah video yang diunggah Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) di akun Instagram resminya, @bwf.official.