Ana/Tiwi, sapaan karib ganda putri Indonesia ini, kalah rubber game 19-21 21-19 21-23. Kedudukan pun saat itu menjadi 1-1, setelah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menang dua gim langsung 21-16 21-12 atas Cheung Ying Mei.
"Dari sisi permainan, kami sudah maksimal. Maaf, kami tidak bisa menyumbangkan angka. Tadi, konsistensi pemainan kami di tengah lapangan masih sering kehilangan fokus," komentar Ana, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami juga kurang cepat mengantisipasi perubahan permainan dari kalah angin menjadi menang angin," tambah Tiwi, terkait pertandingan berdurasi 65 menit itu.
Tunggal kedua Putri Kusuma Wardani sukses membawa Indonesia unggul 2-1, setelah bermain apik dan menang atas Yeung Sum Yee 21-14, 21-5 dalam durasi 33 menit. "Tadi awalnya sempat tegang. Namun, setelah memimpin di interval pertama, saya bisa lebih enjoy bermain. Apalagi di gim kedua, saya lebih nyaman bermain dan akhirnya bisa menang mudah," ungkap Putri.
Kepastian tim putri Indonesia menang 3-1 atas Hong Kong ditentukan Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro. Lewat pertarungan sengit berdurasi 48 menit, Lanny/Jesita akhirnya menyudahi perlawanan Fan Ka Yan/Yau Mau Ying melalui rubber game 12-21, 21-14, 21-19. "Kita bersyukur. Alhamdulillah, bisa memastikan kemenangan Indonesia," tanggap Lanny.
"Senang akhirnya bisa menyumbangkan poin kemenangan. Tadi di gim pembuka kami sempat tegang dan kalah. Setelah itu kita perbaiki komunikasi dan bermain lebih aman dan yakin. Itu kunci kemenangannya," Jesita, menambahkan.
Pada partai pamungkas, Stephanie Widjaja berhasil mengalahkan Saloni Samirbhal Mehta 21-18, 21-13, sekaligus melengkapi kemenangan regu putri Indonesia 4-1 atas Hong Kong.