"Memulai pertandingan, saya merasa tegang juga. Jadi kurang lepas bermain dan dampaknya selalu ketinggalan dalam pengumpulan angka. Gim pertama pun kami kalah," Bagas, mengomentari performa mereka, lewat siaran pers Humas PP PBSI.
"Pada gim pertama, saya merasa mainnya kurang lepas. Ada beban dan tekanan setelah Indonesia ketinggalan 1-2," kata Fikri, menimpali komentar pasangannya.
Memasuki gim kedua, Bagas/Fikri mulai berani dan yakin hingga akhirnya merebut gim ini dengan skor meyakinkan 21-11. "Kami bisa berteriak di lapangan dan lebih lepas mainnya. Apalagi, serangan saya juga lebih banyak menghasilkan poin dan pertahanan lawan juga bisa (kami) tembus. Dengan begitu, Fikri lebih enak main depannya," jelas Bagas.
"Saya melupakan kekalahan di gim pertama. Terbukti, bisa bangkit dan berhasil merebut kemenangan," tambahnya.
Pada gim ketiga, rasa percaya diri pasangan muda ini kian memuncak. Alhasil, Bagas/Fikri sukses melalui laga rubber game ini. "Gim ketiga, kami yakin bisa menang. Kami bisa memimpin terus perolehan angka dan bermain lebih lepas," tegas Fikri.
"Bersyukur, Alhamdulillah, dan senang karena saya dan Bagas bisa menyamakan kedudukan 2-2," pungkasnya.