Pasangan andalan Indonesia ini mampu mengamankan game pertama dengan kemenangan relatif mudah. Namun pada game kedua, kondisi angin yang berbeda rupanya sedikit memengaruhi permainan Greysia/Apriyani. Untung saja, juara Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 itu bisa kembali mengendalikan permainan.
“Pada game kedua, kami kalah angin dan pasangan Denmark tahu itu. Kami membutuhkan sedikit lebih banyak kekuatan di sana. Kami mempertahankan taktik kami sehingga mereka tidak dapat menyerang kami. Kami harus memiliki kekuatan lebih dalam memukul. Kami harus memainkan taktik permainan kami hari ini,” jelas Greysia Polii kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Lolos ke semifinal Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Greysia/Apriyani sudah ditunggu ganda putri Korea unggulan ketiga, Lee So Hee/Shin Seung Chan. Ini akan menjadi partai semifinal ulangan Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan lalu. Saat itu, Greysia/Apriyani menang 15-21, 21-15 dan 21-16.
“Kami akan mencoba yang terbaik di pertandingan berikutnya melawan pasangan Korea. Kami tidak ingin kalah, kami ingin memenangkan pertandingan. Itulah energi dan strategi yang kami tuju,” tutur Apriyani Rahayu.
Di sisi lain, Alexandra Boje/Mette Poulsen mengaku sudah berusaha memberikan permainan terbaiknya. Meski hasil berkata lain, namun mereka tetap menerima kekalahan ini.
“Saya pikir kami sudah memperlihatkan permainan yang cukup solid. Di 10 menit awal game pertama, kami bekerja sangat keras tapi itu tidak berpengaruh. Saya pikir di game kedua kami lebih bertekad tapi sedikit terlambat dalam mempercayai dan menerapkan permainan,” kata Mette Poulsen.