Bintang Muda Indonesia Tunda Cicipi Final Super 1000

Ekspresi kekecewaan ganda putra Indonesia, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Ekspresi kekecewaan ganda putra Indonesia, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Perjuangan bintang muda Indonesia, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 harus terhenti di babak semifinal. Berhadapan dengan ganda putra Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong di Impact Arena, Bangkok, Sabtu (16/1), Daniel/Leo dipaksa menyerah dengan skor 19-21 dan 10-21. Dengan demikian, maka Juara Dunia Junior 2019 itu harus menunda harapannya untuk mencicipi partai final di turnamen level Super 1000.

Daniel/Leo sebetulnya sudah membuka jalannya pertandingan dengan baik. Mereka bahkan sempat unggul dalam perolehan angka. Sayangnya penampilan mereka cenderung menurun pada game kedua dan harus merelakan kemenangan untuk Goh/Tan. “Saya rasa, saya tidak bermain bagus hari ini. Di pertandingan tadi, kami banyak mati sendiri. Jadi kami kurang dapet feel-nya. Pola yang ingin kami terapkan juga tidak berjalan sesuai rencana,” kata Daniel Marthin kepada Djarumbadminton.com.

“Ada perbedaan permainan antara hari ini dan kemarin. Seperti yang disebutkan Daniel, rencana kami tidak berjalan seperti yang kami inginkan. Itu semua fakta bahwa kami tidak bisa bermain sesuai potensi kami. Rasanya berbeda dari hari-hari sebelumnya,” imbuh Leo Rolly Carnando dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Sementara itu, Goh/Tan mengaku mampu memanfaatkan kondisi Daniel/Leo yang tampil terburu-buru dan kurang percaya diri. “Di game kedua, saya pikir mereka bermain terlalu terburu-buru. Setelah mereka kalah di game pertama, saya pikir kepercayaan diri mereka turun, tapi kecepatan permainan mereka terus meningkat. Itu membuat kami lebih mudah mengendalikan permainan,” kata Goh V Shem.

“Hari ini kondisinya tidak terlalu buruk. Kami mampu mengendalikan situasi permainan. Walaupun lapangan sedikit berangin, tapi kami berhasil memenangkan pertandingan ini. Secara pribadi, saya merasa saya melakukan beberapa kesalahan di game pertama. Kami harus menghindari itu untuk pertandingan berikutnya,” timpal Tan Wee Kiong menambahkan.

Selanjutnya, peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu masih harus menunggu pemenangan antara ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin dan pasangan Korea, Choi Solgyu/Seo Seung Jae untuk menjadi lawannya di babak final Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, besok (17/1). Lee/Wang dan Choi/Seo baru akan bertanding sore nanti.

Menurut Tan, dia siap menghadapi siapapun lawannya nanti. “Sebelumnya, kami pernah berhadapan dengan mereka, tetapi kami harus tetap fokus dan menang. Kami akan mencoba untuk permainan singkat besok,” tandas Tan.