Tunggal putra Denmark nomor dua dunia itu mengisyaratkan bahwa dia kurang menyetujui wacana perubahan sistem poin pertandingan dari 3x21 menjadi 5x11. Apalagi menurut dia, setiap pemain tidak memungkinkan untuk ikut memilih dan mengambil keputusan tersebut. Sebab semuanya dikembalikan ke asosiasi.
“Kami lemah sebagai pemain dalam olahraga ini. Para pemain harus jauh lebih kuat dan kami harus berdiri bersama serta menuntut bahwa kami memiliki suara ketika harus mengambil keputusan seperti ini. Dan banyak lagi. Saat ini semuanya harus melalui asosiasi. Keputusan besar tentang (perubahan) sistem poin pertandingan ini juga tidak memungkinkan bagi kami sebagai pemain untuk memilih,” tulis Viktor Axelsen dalam akun Instagram pribadinya, @viktoraxelsen beberapa waktu lalu.
“Tapi saya yakin para pemain benar-benar berterima kasih atas semua hal yang dilakukan asosiasi untuk kami, termasuk saya sendiri. Tapi inilah saatnya untuk melangkah sebagai olahraga dan mencari cara untuk bekerja sama. Kita semua. Ini hanya akan menjadi lebih baik,” tulisnya lagi.
Sementara itu, dukungan Denmark terhadap usulan perubahan sistem poin pertandingan 5x11 telah dikonfirmasi Direktur Olahraga Elit Federasi Bulutangkis Denmark, Jens Meibom. “Kami telah memutuskan untuk memberikan suara kepada sistem skor baru yang diusulkan (5x11), karena kami yakin itu memenuhi maksud dari proposal,” ucap Jens Meibom dalam TV2 Sport sepert dilansir SportFEAT.com dari 360Badminton.
“Tujuannya adalah untuk mendapatkan poin menarik lebih cepat, memiliki banyak poin menarik dan memiliki pertandingan yang lebih singkat,” sambungnya menambahkan.
Sebelumnya, Federasi Bulutangkis Denmark juga pernah mendukung wacana BWF dalam perubahan sistem poin pertandingan 5x11 pada 2018 lalu. Namun saat itu, banyak anggota asosiasi yang tidak menyetujui usulan tersebut.
“Itu sangat wajar jika Anda memiliki pendapat yang berbeda, dan saya juga tahu ada perbedaan pendapat di antara para pemain. Itu penilaian pribadi. Tetapi ini adalah perubahan aturan yang berlaku untuk semua orang tidak hanya pemain elit kami,” tutupnya.