Karena wabah virus korona, BWF lantas mengeluarkan aturan tersebut secara khusus hanya untuk penyelenggaraan Piala Thomas & Uber tahun ini. Hal itu dimaksudkan agar negara peserta memiliki pemain cadangan yang cukup apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Informasi tersebut disampaikan langsung Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto dalam akun twitter pribadinya, @RudyRoedyanto. “TUC: sudah diputuskan 12 pemain tiap team tapi cuma untuk kali ini. Bukan permanent,” tulis Bambang Roedyanto yang juga merupakan anggota Dewan BWF sebagaimana dilansir pbdjarum.org.
Pada Piala Thomas tahun ini, tim Indonesia menjadi unggulan pertama dan akan bermain di Grup A bersama Taiwan, Thailand dan Aljazair. Sementara tim Uber Indonesia berada di daftar unggulan kelima, setelah Jepang, China, Korea dan Thailand. Tim Uber Indonesia juga menempati Grup A bersama juara bertahan Jepang serta Jerman dan Perancis.
“Kans kami di grup A Piala Thomas, peluangnya untuk menjadi juara grup itu ada. Hanya saja tetap tidak boleh lengah, terutama saat berhadapan dengan tim Taiwan. Kekuatan mereka merata, apalagi ganda putranya (Lee Yang/Wang Chi Lin) yang baru mendapat medali emas Olimpiade,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky dalam siaran pers yang diterima Djarumbadminton.com beberapa waktu lalu.
“Untuk Aljazair dan Thailand, saya rasa kita bisa, tidak ada kendala. Kami mengincar posisi juara grup untuk menghindari bertemu lawan kuat di delapan besar seperti Tiongkok, Denmark dan Jepang. Setidaknya mengurangi tekanan dulu karena di delapan besar tekanan pasti jadi lebih besar,” sambungnya menambahkan.
“Untuk tim Uber, saya rasa Jerman dan Perancis ini tidak masalah. Kalau melihat kekuatan, kami unggul. Medali emas Olimpiade dari ganda putri juga bisa menambah motivasi tim kami untuk lebih kuat,” kata Rionny lagi.