Pada final kali ini, pebulu tangkis Denmark tersebut tampak tak menemui kesulitan berati saat menghadapi Kunlavut, yang baru saja dianugerahipenghargaan "Eddy Chong Most Promising Player of the Year 2021".
Menurut Axelsen, kunci sukses dalam meraih kemenangan pada gim pertama adalah mengendalikan permainan Kunlavut. Tak heran jika atlet kelahiran 4 Januari 1994 itu menutup gim ini dengan skor yang cukup jauh, 21-12.
"Saya sukses menerapkan strategi yang terbaik pada pertandingan ini. Saya tahu lawan punya talenta luar biasa, jadi saya berusaha sabar meladeni permainan Kunlavut," katanya.
Pada gim kedua, Axelsen semakin di atas angin. Atlet jangkung tampil lebih percaya diri. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu sukses mengunci kemenangan dengan skor 21-8. "Saya senang bisa kembali meraih gelar juara. Saya memenangkan pertandingan dengan tempo cepat," ujarnya
"Di gim kedua saya mulai menguasai pertandingan dan sekali lagi dengan kemenangan ini," Axelsen, menjelaskan.
Sementara, Kunlavut mengakui menghadapi lawan yang sulit dikalahkan. Sejak awal ia sulit keluar dari tekanan Axelsen. "Saya bermain dengan pemain yang punya karakter bermain sangat ulet, dia bisa mengontrol permainan saya. Saya sendiri sulit keluar dari tekanan dia," tuturnya.
Namun, berstatus runner-up BWF World Tour Finals 2021 merupakan sebuah kebangaan tersendiri bagi Kunlavut. Pemain kelahiran 11 Mei 2001 memetik banyak pelajaran penting dari ajang berhadiah total 1,5 juta dolar AS ini.
Pemain berperingkat ke-23 dunia itu menyatakan bakal meningkatkan level permainan, jika ingin meraih hasil yang maksimal. "Ke depan saya belajar banyak dari sini. Semakin tinggi level turnamen para pemain yang bertanding levelnya," demikian Kunlavut.