Menang di game pertama, Greysia/Apriyani mesti menerima kekalahan telak di game kedua. Ganda putri Indonesia peringkat delapan dunia ini mengaku kerepotan dengan permainan Fukushima/Hirota pada game kedua.
“Dari awal masuk lapangan kita mau coba main dengan strategi yang kita inginkan. Di game pertama, strategi dan pola yang kita terapan sudah berjalan dengan baik. Tenaga pun kita masih ada, semua kontrol masih bisa dijaga dengan baik,” kata Greysia Polii usai pertandingan.
“Di game kedua sebetulnya pola main lawan dan kita nggak berubah, tapi memang lebih menekan mainnya dan kita kurang siap endurance-nya untuk meladeni permainan mereka. Padahal dari segi pola dan strategi kita bisa mengimbangi, tapi malah jadi keteteran sendiri karena kalah tahan dari lawan,” sambungnya menjelaskan.
Pada game penentu, Greysia/Apriyani semakin dibuat kewalahan dengan permainan Fukushima/Hirota. Kekalahan ini sekaligus memperpanjang catatan pahit Greysia/Apriyani atas Fukushima/Hirota menjadi 2-7. “Lawan sudah punya antisipasinya begitu kita menang di game pertama. Di game kedua dan ketiga power mereka lebih kuat dari sebelumnya,” tutur Apriyani Rahayu
Pada laga selanjutnya di babak penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou, Greysia/Apriyani akan bersua ganda putri tuan rumah, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Sebelumnya, Chen/Jia berhasil memetik kemenangan atas kompatriotnya, Du Yue/Li Yin Hu dengan skor 21-12, 16-21 dan 21-16.
Bila melihat dari catatan head to head, Greysia/Apriyani untuk sementara baru berhasil mengoleksi tiga kemenangan dari total delapan kali pertemuan dengan Chen/Jia.
“Hari ini kita sudah berusaha mengeluarkan semua kemampuan terbaik, walaupun hasilnya belum sesuai. Jadi untuk pertandingan selanjutnya, lebih disiapkan lagi saja badannya, istirahatnya dan makannya,” tutup Greysia.