Di gim pertama, juara Hylo Open 2022 itu mengaku kesulitan beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berangin. Namun, di gim kedua dan ketiga, ia mampu bangkit dengan mengubah permainan menjadi lebih sabar.
"Kita memang sudah tahu kebiasaan masing-masing, di posisi ini mengarahkan bola kemana, di posisi lain bolanya diarahkan kemana. Sudah hafal karena setiap hari berlatih bersama. Jadi tadi coba mengadu strategi saja, dari kondisi lapangan seperti apa, strategi apa yang tepat lalu konsisten dan fokus dengan pola main itu," ungkap Anthony, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Di gim pertama kondisi anginnya sangat kencang jadi saya tidak bisa berbuat banyak. Mungkin Jojo juga merasakan itu di gim kedua. Di sisi lapangan itu memang harus segera menemukan strategi yang tepat. Di gim kedua dan ketiga saya bermain lebih sabar, tidak buru-buru mau mendapat poin," Anthony, menambahkan.
Pertemuan terakhir antara Anthony dan Jojo terjadi pada 2019, atau tepatnya di babak empat besar Hong Kong Open 2019. Saat itu Anthony menang rubber game 22-20, 13-21, 21-18.
Di laga berikutnya, Kamis (8/12), Anthony bertemu Chou Tien Chen, unggulan kedua asal Taiwan. Anthony ingin lebih fokus kepada diri sendiri. "Pertandingan selanjutnya pasti juga tidak mudah tapi saya tahun ini sudah bertemu beberapa kali dengan Chou (Tien Chen) atau Loh (Kean Yew) sehingga semua sudah sama-sama tahu kelebihan dan kebiasaannya. Sekarang fokus diri sendiri saja lalu mencoba menyiapkan strategi," demikian Anthony.
Sementara, harapan Jonatan untuk menembus semifinal belum sirna. Dengan catatan, ia mampu menang atas wakil Singapura Loh Kean Yew pada pertandingan kedua.