Meski tertinggal pada gim pertama, namun permainan penuh kesabaran yang disajikan Anthony akhirnya membuahkan kemenangan. "Memang hampir sama dengan kemarin, bermain dengan sabar dan tidak terburu-buru menerapkan pola yang saya punya," ujar Anthony.
Antara melaporkan, tunggal putra peringkat empat dunia itu belum memiliki kesiapan penuh, sehingga terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi serangan. Langkah agresif yang dilakukan justru banyak merugikan perolehan poinnya.
Anthony yang semula bisa mengimbangi permainan Shi berangsur tertinggal dan kehilangan kendali permainan sejak interval gim pertama. Skor yang semula rapat 7-8, menjadi terpaut jauh 8-17 dan tak terkejar oleh Anthony.
Pada gim kedua, Anthony mengubah polanya menjadi lebih sabar dan tahan terhadap permainan reli dari tunggal putra berperingkat tujuh tersebut.
Dengan pola lebih lambat, atlet asal Cimahi, Jawa Barat, itu justru menjadi lebih nyaman dan solid. "Seperti di gim pertama saya terpancing untuk menyerang terus tapi malah jadi bumerang, lalu gim kedua mencoba lebih tenang, lebih menikmati pertandingan dan lebih sabar mengolah bola," kata Anthony.
Berlanjut pada gim penentu, Anthony tampil lebih percaya diri dan berani beradu permainan net dan memasang pertahanan yang cukup rapat. Anthony mampu meladeni pengembalian Shi yang menyulitkan dan membalasnya dengan pukulan tipuan yang menjadi andalannya.
Poin kedua pemain terus berkejaran sejak awal hingga akhir gim ketiga. Namun, Anthony terus memimpin dan tak kehilangan satu poin pun dari lawan. "Di gim ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik. Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri," kata Anthony.