Meskipun menang, unggulan kedelapan itu mengaku cukup terpukul karena Lanny harus mundur akibat cedera. "Pertama kami berharap, cedera Lanny tidak terlalu serius dan bisa kembali ke lapangan secepatnya. Kemenangan yang caranya sama sekali tidak kami inginkan," kata Tiwi, dikutip dari Antara.

"Di luar itu, hari ini kami mencoba menguasai pertandingan, mencoba menyesuaikan maksimal dengan lapangan dan shuttlecock," ujarnya menambahkan.

Adapun Fadia mengungkapkan bahwa kondisi fisik rekannya memang tidak maksimal sejak melakoni debut mereka di Surabaya, beberapa waktu lalu. "Lanny memang kondisi lengan kanannnya sedang tidak enak sejak pulang dari Surabaya. Sebenarnya masih oke saja tadi tapi seperti ada gerakan yang salah saat pertandingan tadi jadi semakin tidak nyaman. Jadi kami sepakat memutuskan untuk mundur," ungkap Fadia.

Di sisi lain, Ana/Tiwi mengatakan memiliki tekad untuk bisa tampil baik di China Masters dan menembus babak semifinal hingga memastikan tempat di BWF World Tour Finals (WTF) 2024 pada bulan depan. "Tahun ini kami banyak main di Super 300 dan 500 jadi kami ingin upgrade di China Masters ini. Targetnya lolos ke semifinal dulu," kata Tiwi.

"Kami tidak mau berpikir jauh dulu, apakah kami sudah lolos atau belum ke World Tour Finals tapi fokus kami masih di sini. Bagaimana caranya bisa dapat hasil yang maksimal dan konsisten bermain dengan baik," demikian Ana.