"Lega rasanya bisa melewati babak pertama dengan kemenangan, bisa keluar dari tekanan setelah di beberapa turnamen terakhir saya selalu terhenti di babak ini," ungkap pemuda asal Jayapura, Papua, ini, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Di beberapa turnamen saya selalu merasa tegang, apakah saya bisa melewati babak pertama atau tidak? Tapi, Alhamdulillah hari ini bisa memenangkan pertandingan," Chico, menambahkan.
Sekadar catatan, dalam empat turnamen terakhir, pemain peringkat ke-32 itu selalu gagal melampaui babak 32 besar. Bahkan, babak 16 mendominasi pencapaian Chico sepanjang musim kompetisi tahun ini. Prestasi terbaiknya adalah semifinalis French Open 2024 pada Maret lalu.
"Titik baliknya sebenarnya di minggu lalu saat turun di Kumamoto Masters (Jepang). Walau masih kalah di babak pertama, saya merasa cukup puas dengan penampilannya. Tidak seperti sebelum di dua turnamen ini yang dari segi pola permainan tidak masuk," paparnya.
Sementara, mengenai laga di babak pertama turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini, yang juga tercatat sebagai pertemuan ketiganya dengan Rajawat, Chico mengaku diuntungkan dengan sisi lapangan di gim penentu. Di sisi lain, ia lebih percaya diri di gim tersebut meski dalam posisi tertinggal dalam perolehan poin. "Saat tertinggal di gim ketiga, saya mencoba tetap yakin dengan pola permainan saya, tetap percaya dengan diri sendiri," jelasnya.
"Setelah interval memang sisi lapangannya lebih nyaman untuk mengatur dan mengontrol jalannya pertandingan. Selain itu, saya mencoba lebih tahan dan lebih meladeni permainan panjang dia," demikian Chico.
Di babak 16 besar, Chico bertemu dengan pemenang pertandingan antara tunggal putra andalan tuan rumah Shi Yu Qi dan wakil Taiwan Lee Chia Hao.