Tontowi/Liliyana yang menduduki unggulan ketiga, memang jauh lebih diunggulkan ketimbang Yuki/Misaki. Apalagi, Yuki/Misaki bukanlah pemain ganda campuran sesungguhnya. Sebab, Yuki adalah pemain ganda putra, dan Misaki spesialis ganda putri. Meski demikian, Owi/Butet tetap mewaspadai setiap lawan yang dihadapinya, termasuk kedua pasangan asal Negeri Sakura ini.
"Jepang memang suka coba-coba, entah untuk pemanasan atau mereka memang mau coba cari pasangan ganda campuran lagi karena belum ada ganda campuran mereka yang stabil banget. Tapi kami tetap waspada, kalau ada kesempatan, mereka pasti mau menang. Jadi jangan dikasih kesempatan, dari awal sudah menekan. Walaupun ramai juga di game kedua, kami manfaatkan ini untuk jajal lapangan," ungkap Liliyana Natsir.
Lebih lanjut Liliyana mengatakan, bila dirinya sudah mempersiapkan strategi khusus demi mendapatkan hasil tertinggi di China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 ini. Sebab, Tontowi/Liliyana terpaksa harus absen pada kejuaraan Jepang Open 2018 BWF World Tour Super 750 karena sakit.
"Tanding dengan shuttlecock berat itu memang berpengaruh ke permainan. Tapi kalau berat ya jangan pasrah, cari jalan keluarnya. Dibutuhkan tenaga yang lebih kuat, tapi kalau kami adu kuat, lawan juga kuat-kuat, apalagi pemain Tiongkok, jadi kami akali di pola mainnya, dan kami sudah siap," tuturnya.
Atas kemenangan ini, Tontowi/Liliyana lolos ke babak dua China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 dengan bebas hambatan. Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini mengaku tak akan pandang bulu menghadapi lawan-lawannya nanti.
"Siapa pun lawan kami nanti, kami harus siap menghadapi pemain muda. Kami mungkin menang di pengalaman, jadi harus bisa mengakali bagaimana meredam mereka. Besok kan ada libur, kami akan manfaatkan untuk recovery, lebih ke persiapan fisik. Kalau soal permainan, kami akan analisa dengan pelatih. Yang penting buat kami adalah stamina dan bisa mengatur fokus di lapangan," tegas Tontowi Ahmad.