"Besok lawan mas Vito, siapa saja yang menang tetap Indonesia," ungkap Jojo, sapaannya, mengutip laporan Antara.
Jojo melaju ke babak delapan besar berkat kemenangannya atas wakil Kanada, Brian Yang, Kamis (7/9), di babak 16 besar, yang berakhir dengan rubber game 12-21, 21-15, 21-14. Kesulitan dirasakan Jonatan pada awal pertandingan, utamanya akibat kondisi teknis lapangan yang tidak menguntungkan strategi yang ia usung. "Di gim pertama sisi lapangan itu ternyata anginnya kencang dan shuttlecock saat posisinya enak untuk menyerang, malah tiba-tiba berhenti jadi pukulan saya banyak yang tidak pas," ungkap atlet asal klub PB Tangkas tersebut.
Akibat situasi tak terduga tersebut, Jojo pun harus merelakan keunggulan gim pembuka direbut oleh Brian. Namun, masuk gim kedua, tantangan tak lagi muncul dari segi teknis lapangan, tetapi justru dari permainan lawan.
Kali ini, Brian sudah lebih menguasai strategi dan inisiatif serangan. Namun, Jojo tetap bermain ngotot dan terus membalas serangan Brian.
Akhirnya Jojo pun menguasai kendali permainan pada gim kedua, dan terus melanjutkan tekanannya pada gim penentu untuk merebut tiket perempat final.
"Di gim kedua, lawan beberapa kali bermain dengan ulet dan itu membuat saya kurang sabar tetapi saya mencoba belajar lagi supaya lebih tenang. Akhirnya dia yang kewalahan sendiri. Pada gim ketiga sudah semakin nyaman karena sudah tahu situasi dan kondisinya," paparnya.
Untuk menghadapi Vito, Jojo mengevaluasi permainannya hari ini yang dinilai masih tidak maksimal. "Tapi jujur hari ini saya merasa bermain kurang bagus dibandingkan babak pertama lalu, adaptasi terhadap lapangan berangin dan timing pukulan harus diperbaiki lagi di pertandingan berikutnya," pungkasnya.