(China Open Superseries Premier 2017) Perjuangan Tontowi/Liliyana Terhenti

Internasional ‐ Created by AH

Perjuangan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir terpaksa harus terhenti di babak perempat final China Open Superseries Premier 2017 kali ini.

Mereka gagal melangkah kebabak semifinal setelah kalah dari duet baru Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen. Setelah bertanding selama 68 menit, Tontowi/Liliyana kalah dengan 21-15, 8-21 dan 16-21.

Permainan mereka lumayan bagus hari ini. Saya sendiri banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang maksimal, itu yang membuat lawan tambah percaya diri. Terus lawannya yang saya rasakan juga bolanya masuk-masuk terus, jadi sayanya agak bingung di lapangan, banyak mati-mati sendiri,” kata Tontowi seperti dirilis PBSI.

Mereka pasangan baru, mungkin lebih fresh. Dibanding dengan Fischer (Joachim Fischer Nielsen) pemain cowok yang ini lebih muda. Lebih prima cover lapangannya. Kalau Pedersen sendiri kurang lebih sama saja,” ungkap Liliyana mengenai lawannya hari ini, Jumat (17/11).

Pada laga yang berlangsung di di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok tersebut, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan game pertama dengan baik. Namun memasuki game kedua, pertandingan tak berjalan semulus game pertama. Tontowi/Liliyana harus tertinggal 1-6 dan 5-11. Setelah jeda interval, Tontowi/Liliyana hanya mampu mencuri tiga angka dari lawan. Pasangan Indonesia ini kalah 8-21 di game kedua.

Susul menyusul di game ketiga, menjadi hal yang tak terhindarkan sejak awal. Meski kerap tertinggal, Tontowi/Liliyana tetap berusaha mengejar poin lawan. Dari skor 14-19, Tontowi/Liliyana sempat berusaha mendekat menjadi 16-19. Sayang kemudian Christiansen/Pedersen langsung menyambar dua poin berikutnya, menjadi 16-21, Tontowi/Liliyana kalah.

Game kedua kami agak kendor. Seperti kesalahan biasanya, kami mati sendiri secara beruntun. Itu yang bikin mereka percaya diri dan kami menjadi tertekan. Itu aja sih kendalanya. Karena di kelas delapan besar ini kualitasnya sudah sama. Tinggal gimana kitanya. Kalau yang saya rasakan di game kedua dari poin 0 sampai 6 itu cepat sekali. Sementara kami tidak ada perubahan. Kami coba buat keluar dari hal itu, tapi balik lagi melakukan yang sama. Sama halnya dengan game ketiga. Jadi mereka dapat poin dengan mudah dan nggak ada capeknya,” jelas Liliyana.