Mengawali gim pertama, Praveen/Melati memimpin hingga perolehan di tiga poin pertama. Keduanya bahkan sukses menutup interval gim pertama 11-7. Pascainterval, aksi jual-beli serangan terus diperagakan kedua pasangan. Meski Dechapol/Sapsiree mulai mendekat, Praveen/Melati berhasil menjaga jarak dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16
Kemenangan pada gim pertama, justru membuat pasangan unggulan ketiga itu mulai tertekan di gim kedua. Mereka bahkan terpancing dan terbawa permainan lawan. Walhasil, Praveen/Melati menyerah 17-21.
"Tadi di gim pertama, pola permainan kami bisa keluar semua. Kami bisa menang. Sayang di gim kedua, kami yang terbawa pola permainan lawan. Akhirnya kalah," kata Praveen melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Di gim penentuan, Praveen/Melati kalah terus tertinggal hingga membuat Dechapol/Sapsiree bisa menutup interval gim ketiga dengan skor 11-8. Usai interval, Praveen/Melati terus mengejar ketertinggalan hingga menjadi 10-11. Namun, Dechapol/Sapsiree terus memimpin hingga 20-18. Sampai akhirnya, Praveen Melati berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20.
Namun, pasangan Thailand sukses meraih ekstra poin dan memenangkan gim ketiga dengan skor 22-20.
"Di gim ketiga, start kami kalah. Perolehan angka selalu tertinggal jauh. Di poin 18-20, kami bisa mengejar dan menyamakan kedudukan, 20-20. Sayang di poin krusial saya melakukan servis error nyangkut net. Sementara pengamatan Meli (Melati) juga gagal," ungkap Praveen.
Sementara bagi Puavaranukroh/Taerattanachai, kemenangan ini membawa mereka melaju ke partai final untuk bertemu ganda campuran Jepang yang menjadi unggulan keempat, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Minggu (24/10).